DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
DIFERENSIASI
DAN PROLIFERASI SEL
diferensiasi
sel
Dalam biologi
perkembangan, adalah proses ketika sel kurang khusus
menjadi jenis sel yang lebih khusus. Diferensiasi terjadi beberapa
kali selama perkembangan organisme multiselular ketika organisme
berubah dari zigot sederhana menjadi suatu
sistem jaringan dan jenis sel yang rumit. Diferensiasi adalah proses
yang lazim pada makhluk dewasa: sel punca dewasa terpisah dan menciptakan sel
anak yang terdiferensiasi sepenuhnya selama perbaikan jaringan dan
perputaran sel normal. Diferensiasi secara dramatis mengubah ukuran,
bentuk, potensial membran, aktivitas metabolis, dan ketanggapan sel
terhadap sinyal. Perubahan-perubahan itu sebagian besar diakibatkan oleh
modifikasi ekspresi gen yang sangat terkontrol. Dengan sejumlah
pengecualian, diferensiasi sel hampir tidak pernah mengubah urutan DNA-nya
sendiri. Karena itu, beberapa sel bisa memiliki ciri khas fisik yang sangat
berbeda meski memiliki genom yang sama.
Sebuah
sel yang mampu mendiferensiasikan dirinya ke semua jenis sel organisme dewasa
disebut pluripoten. Sel-sel seperti itu disebut sel punca
embrio pada hewan dan sel meristem pada tumbuhan yang lebih
tinggi. Sebuah sel yang mampu mendiferensiasikan diri ke semua jenis sel,
termasuk jaringan plasenta, disebut totipoten. Pada mamalia, hanya zigot
dan blastomer akhir yang totipoten, sementara pada tumbuhan banyak
sel diferensiasi yang menjadi totipoten melalui serangkaian teknik laboratorium
sederhana. Dalam sitopatologi, tingkat diferensiasi sel dipakai untuk
mengukur perkembangan kanker. "Grade" adalah penanda
diferensiasi suatu sel di dalam tumor.[butuh rujukan]
Mikrograf liposarkoma dengan
sejumlah dediferensiasi yang tidak teridentifikasi sebagai liposarkoma (pinggir
kiri) dan komponen yang terdiferensiasi
(denganlipoblas dan vaskularitas yang meningkat
(kanan)). Jaringan adipose (tengah) yang terdiferensiasi penuh (jinak
secara morfologis) memiliki sedikit pembuluh darah.
Dediferensiasi
adalah proses selular yang sering terjadi pada makhluk
hidup basal seperti cacing dan amfibi ketika sel
terdiferensiasi sebagian atau penuh kembali ke tahap perkembangan awal,
biasanya sebagai bagian dari proses regeneratif.[1][2] Dediferensiasi
juga terjadi pada tumbuhan.[3] Sel di dalam kultur sel dapat
kehilangan ciri-ciri aslinya, seperti ekspresi protein, atau berubah bentuk.
Proses tersebut juga tergolong diferensiasi.[4]
Sejumlah
ahli yakin dediferensiasi adalah aberasi siklus perkembangan normal yang
mengakibatkan kanker,[5] sementara para ahli lainnya percaya
dediferensiasi adalah bagian alami dari respon imun yang hilang pada manusia
akibat evolusi.
Sebuah
molekul kecil bernama reversin, sebuah analog purin, ditemukan mampu
melakukan dediferensiasi di dalam miotube. Sel-sel yang terdediferensiasi ini
kemudian mampu merediferensiasi diri menjadi osteoblas dan adiposit.[6]
Proliferasi adalah fase sel saat mengalami pengulangan siklus
sel tanpa hambatan. Proliferasi berbeda dengan mitosis. Istilah
proliferasi sering digunakan pada hepatositdalam konteks
penggantian massa parenkima hati yang hilang akibat
proses detoksifikasi, radang atau imunitas, dan digunakan
pada sel B dan sel T pada saat kedua jenis sel ini
distimulasi oleh ekspresi molekul antigen.
09.10
|
Label:
patologi
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
0 komentar:
Posting Komentar