RESPIRASI Pada TUMBUHAN
RESPIRASI Pada TUMBUHAN
Reaksi Umum Respirasi adalah reaksi redoks, dimana substrat
dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami
reduksi menjadi H2O
Respirasi
berasal dari kata latin yaitu respirare yang berarti bernafas.
Respirasi
adalah proses utama dan penting yang terjadi pada hampir semua makluk hidup. Pada tumbuhan,
respirasi dapat berlangsung melalui permukaan akar, batang, dan daun. Respirasi
yang berlangsung melalui permukaan akar dan batang sering disebut
respirasi lentisel. Sedang respirasi yang berlangsung melalui permukaan daun
disebut respirasi stomata.
Respirasi yaitu
suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi
kimia ATP untak kegiatan kehidupan.
Respirasi
dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan
manusia.
Respirasi
dilakukan baik pada siang maupun malam hari. Sebagaimana kita ketahui dalam
semua aktivitas makhluk hidup memerlukan energy begitu juga dengan tumbuhan.
Respirasi
terjadi pada seluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi,
respirasi terjadi baik pada akar, batang maupun daun.
TAHAPAN RESPIRASI
- Penangkapan oksigen
dari lingkungan
- Proses transport gas
– gas dalam tumbuhan secara keseluruhan berlangsung secara difusi.
- Oksigen masuk ke
dalam setiap sel tumbuhan dengan jalan difusi melalui ruang antar sel,
sitoplasma dan membran sel.
- CO2 yang dihasilkan
berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam ruang antar sel.
- Setelah mengambil O2
dari udara, kemudian digunakan dalam proses respirasi dengan beberapa
tahapan, antara lain: Glikolisis, dekarboksilasi ksidatif, siklus
asam sitrat dan transpor elektron.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU RESPIRASI
- Ketersediaan
substrat.
Tumbuhan dengan
kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah
pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju
respirasi akan meningkat.
2.
Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan
oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut
berbeda bagi masing-masing spesies. Bahkan, pengaruh oksigen berbedaan antara
organ satu dengan yang lain pada tumbuhan yang sama.
3.
Suhu
Umumnya, laju
reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10°C. Namun,
hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
4.
Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing
spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolism sehingga kebutuhan tumbuhan
untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda
menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang tua.
Respirasi
(Pada Tumbuhan)
•
Aerob: (Melibatkan banyak Oksigen) Pembakaran atau
oksidasi glukosa secara sempurna dan akan menghasilkan energi dalam jumlah yang
besar yakni 36 ATP
•
Anaerob: (Saat Kurang Oksigen) Energi dalam jumlah yang
sedikit yakni 2 ATP Ex : Pembakaran Alkohol yang awalnya Glukosa
Faktor-faktor yang mempengaruhi RESPIRASI
o Ketersediaan Substrat
o Ketersediaan Oksigen
o Suhu
o Tipe dan Umur Tumbuhan
o Kadar CO2 di udara
o Persediaan Air
o Cahaya
o Luka
o Pengaruh Bahan Kimia
Respirasi
•
Aerob
- Absorpsi Oksigen
- Memecah senyawa organik
- Membebaskan energi
- Membebaskan CO2 dan H20
pertumbuhan, pengangkutan mineral, pembentukan protein,
proses fotosintesis dan masih banyak lagi lainnya.
•
Anaerob: Fermentasi
PERBEDAAN RESPIRASI AEOROB & ANAEOROB
Substrat dan Penguraiannya
Pengertian àsenyawa organik yang dioksidasikan dalam
respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara
relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air.
SUBSTRAT RESPIRASI
Ø
KARBOHIDRAT
Ø
BEBERAPA JENIS GULA: GLUKOSA,
FRUKTOSA, DAN SUKROSA
Ø
PATI
Ø
LIPID
Ø
ASAM-ASAM ORGANIK
Ø
PROTEIN
Senyawa lain
yang dapat menjadi substrat respirasi
•
LEMAK: Pada biji-biji tertentu, contoh : pada jarak
•
ASAM MALAT
Asam malat
adalah asam hidroksi (mengandung oksigen) yang didapatkan sebagai zat seperti
sirop atau kristal dan memiliki rasa asam yang kuat namun menyenangkan. Zat ini
terdapat di banyak buah seperti dalam apel hijau, kismis, dll.
•
PROTEIN: Hanya digunakan pada saat perkecambahan
Mekanisme Respirasi Aerob
Glikolisis àrangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C)
menjadi 2 asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C) sehingga
menghasilkan NADH, dan ATP.
Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat à proses pengubahan asam piruvat yang
dihasilkan pada tahap akhir glikolisis menjadi senyawa asetil-CoA, yang jika
direaksikan dengan asam oksaloasetat akan masuk kedalam siklus krebs. Reaksi
berlangsung pada membran luar mitokondria.
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta
energi kimia. Siklus asam sitrat (daur krebs) terjadi di dalam matriks dan
membran dalam mitokondria, yaitu tahapan pengolahan asetil KoA dengan senyawa
asam sitrat sebagai senyawa yang pertama kali terbentuk.
Transfer elektron dan fosforilasi oksidatif, yaitu serangkaian reaksi yang melibatkan sistem karier elektron (pembawa
elektron). Proses ini terjadi di dalam membran dalam mitokondria. Dalam reaksi
ini elektron ditransfer dalam serangkaian reaksi redoks dan dibantu oleh enzim
sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein. Reaksi transfer elektron ini
nantinya akan menghasilkan H2O.
Jalur pentosa fosfat
Jalur pentosa
fosfat terjadi dalam sitoplasma sel
Fungsi lintasan
pentosa fosfat:
1. Produksi NADPH, senyawa
ini kemudian dapat dioksidasi untuk menghasilkan ATP
2. Terbentuknya senyawa
eritrosa-4-fosfat, senyawa ini merupakan bahan baku essensial untuk pembentukan
senyawa fenolik seperti sianin dan lignin
3. Menghasilkan
ribulosa-5-fosfat yang merupakan bahan baku unit ribosa dan deoksiribosa pada
nukleotida pada DNA dan RNA
MEKANISME RESPIRASI ANAEOROB
Respirasi
anaeorob dapat berlangsung pada biji-bijian seperti jagung, kacang, padi, biji
bunga matahari dan lain sebagainya yang tampak kering. Akan tetapi pada
buah-buahan yang basahpun terdapat respirasi anaeorob.
Hasil dari
respirasi anaeorob didalam jaringan-jaringan tumbuhan tinggi kebanyakan
bukanlah alkohol, melainkan bermacam-macam asam organik seperti asam sitrat,
asam malat, asam oksalat, asam tartarat dan asam susu.
ZAT YANG DAPAT MENGHAMBAT PROSES REPIRASI
- Sianida
- Fluoride
- Iodo asetat
- CO diberikan pada
jaringan
- Eter, kloroform,
aseton, formaldehida dapat menambah respirasi dlm waktu pendek
Bagian Tumbuhan
yang Aktif Melakukan Respirasi
Kuncup bunga
Tunas
Biji yang berkecambah
Ujung batang
Ujung akar
Manfaat
Respirasi Pada Tumbuhan
Membantu dalam proses pembuatan energi yang
dibutuhkan oleh tumbuhan
Menjaga keseimbangan gas pada tumbuhan
Pertukaran gas pada tumbuhan dapat menjaga
kandungan airnya
Hubungan
respirasi dan fotosintesis
Tanpa
fotosintesis, respirasi tidak akan terjadi karena ketiadaan senyawa-senyawa
kompleks yang hanya dapat dihasilkan dari reaksi fotosintesis.
Sedangkan tanpa respirasi, senyawa-senyawa
kompleks yang dihasilkan reaksi fotosintesis tidak akan terisi menjadi energi
sehingga tumbuhan tidak dapat melakukan aktivitas metabolisme.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respirasi
•
INTERNAL
•
Jumlah plasma dalam sel
•
Jumlah substrat respirasi dalam sel
•
Umur dan tipe tumbuhan
•
EKSTERNAL
•
Suhu
•
Kadar O2 udara
•
Kadar CO2 Udara
•
Kadar air dalam jaringan
•
Cahaya
•
Garam-garam mineral
07.46
|
Label:
botani farmasi
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
0 komentar:
Posting Komentar