Pembahasan Biji pepaya
BIJI
PEPAYA ( Carica papaya .L)
A.
PENDAHULUAN
Biji
pepaya (Carica papaya .L) termasuk pada bagian dari tumbuhan
pepaya (Carica papaya)yang sering
keli kita abaikan keberadaannya, padahal apabila kita cermati kandungan
didalamna biji pepaya sangat bermanfaat untuk meringankan berbagai keluhan
penyakit seperti infeksi pada parasit,membantu pencernaan bahkan sirosis hati
pun dapat diringankan dengan mengkonsumsi biji pepaya.
Pada
artikel ini akan sedikit saya bahas tentang klasifikasi tumbuhan pepaya,
morfologi serta kandungan didalamnya yang dapat kita manfatkan agar kita tidak
menyia-nyiakan yang bermanfaat disebabkan kurangnya ilmu pada diri kita sendiri
karena pepaya pun termasuk mudah berkembang di daerah tropis seperti indonesia.
B.
PEMBAHASAN
1. Klasifikasi
Tumbuhan
Biji pepaya termasuk pada kalsifikasi
tumbuhan pepaya yang termasuk pada taksonomi
Kingdom: Plantae (tumbuhan)
Divisi: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Class: Dicotylaedoneae ( tumbuhan berkeping dua)
Ordo: Cistales
Famili: Caricaceae
Genus: Carica
Spesies: Carica papaya L.
Dengan nama lokal seperti yang biasa
kita dengar yaitu Pepaya (Indonesia), dan nama daerah lainya yaiu: Gedang
(Sunda), Betik, Kates, Telo gantung ( Jawa), Terong kayu (Kalimantan).
2. Morfologi
tanaman
Pohon berbatang tegak dan basah, tinggi pohon bisa
mencapai 8 – 10 meter. Akar berbentuk serabut, Buah mentah berwarna hijau gelap
dan bila matang berubah warna menjadi kuning kemerahan. Bentuk buah bulat
hingga lonjong, dengan bagian ujung umumnya runcing, Rongga dalam pada buah
pepaya berbentuk bintang bila dipotong secara melintang, Daun berbentuk helai
yang menyerupai telapak tangan. Bila daun pepaya di lipat menjadi dua
bagian persis ditengah, akan nampak bahwa daun pepaya simetris
Dan morfologi biji pepaya sendiri
berbentuk bulat lingkaran dengan diameter 0,2 mm, berwarna hitam diselaputi
lendir yang mengelilinginya.
3. Tempat
tumbuh
Tumbuhan papaya dapat hidup pada
ketinggian tempat 1m-1.000m dari permukaan laut dan pada suhu udara 22°C- 26°C (Santoso, 1991). Pepaya (Carica
papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari
Amerika tropis. Buah pepaya
tergolong buah yang popular
dan digemari hampir seluruh penduduk di bumi ini (Kalie, 1988 dalam
Amir, 1992). Pepaya (Carica papaya L.)
merupakan tanaman yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia.
Di Indonesia, tanaman pepaya dapat
tumbuh dari dataran rendah sampai daerah pegunungan 1000 m dpl. Negara penghasil pepaya antara lain kosta Rika,
Republik Dominika, Puerto Rika, dan lain-lain. Brazil,
India, dan Indonesia merupakan penghasil pepaya yang cukup besar (Warisno, 2003).
Dengan populasi yang cukup banyak di Indonesia
maka harus kita manfaatkan sumber daya alam yang dapat tumbuh dalam berbagai
iklim terutama iklim tropis ini.
4. Kandungan
Kimia
Kandungan pada buah pepaya dan bijinya
tentu saja berbeda, disini saya hanya akan mendeksripsikan kandungan kimia pada
biji pepaya dimana banyak senyawa aktif yang terkandung didalamnya alkaloid,
steroid, tanin dan minyak atsiri, Dalam biji pepaya
mengandung senyawa-senyawa steroid.
Kandungan biji dalam buah pepaya kira-kira 14,3 % dari keseluruhan buah pepaya (Satriasa dan Pangkahila, 2010). Kandungannya berupa asam lemak tak jenuh yang tinggi, yaitu asam oleat dan palmitat (Yuniwati
dan Purwanti, 2008).
Pada
minyak biji pepaya yang berwarna kunng di ketahui mengandung 71,60% asam oleat,
15,13% asam palmitat, 7,68% asam linoleat, 3,60% asam stearat dan asam-asam
lain yang jumlahnya terbatas, Selain mengandung
asam-asam lemak, biji pepaya diketahui
mengandung senyawa kimia lain seperti golongan fenol, alkaloid,
terpenoid dan saponin (Warisno, 2003). Zat-zat aktif yang terkandung dalam biji pepaya tersebut
bisa berefek sitotoksik,
anti androgen atau berefek estrogenik (Lohiya et al., 2002 dalam Satriyasa, 2007).
Dalam biji pepaya pun terdapat beberapa enzim proteolitik seperti,
papain, chymopapain A, chymopapain B, dan
peptidase pepaya. Di samping mengandung enzim proteolitik, biji pepaya juga
mengandung senyawa kimia yang lain
seperti: lemak majemuk 25 %, lemak 26 %,
protein 24,3 %, 17
% serat, karbohidrat
15,5 %, abu 8,8 %,
dan air 8,2 % (Kloppenburg-Versteegh,
1915 dalam Amir 1992).
5. Kegunaan
biji pepaya sebagai obat
Biji pepaya sebagai antibakteri, yang
efektif untuk melawan bakteri e.coli, Salmonella dan infeksi staph, karena
mengandung enzim proteolitik yang membantu membersihkan parasit serta zat
papain yang juga membantu saluran pencernaan, dengan adanya bukti pada
penelitian yang telah membasmi parasit usus pada anak-anak Nigeria dengan
presentase 76,7% anak-anak yang menerima plasebo.
Biji pepaya juga dapat melindungi ginjal
dari ekstrak biji pepaya yang dapat menggagalkan racun pemicu gagal ginjal,
dengan ekstrak yang telah diteliti efektif membersihkan parasit biji pepaya
juga dapat menjadi obat yang efektif pada penyakit sirosis hati.
Karena pada intinya kandungan kimia yang
ada pada biji pepaya dapat membersihkan parasit sehinga dapat mendetoksifikasi
racun di hati,di ginjal, di usus, dan di perut termasuk melawan
perkembangbiakan cacing.
C.
PENUTUP
Artikel
yang cukup singkat ini dapat memudahkan kita dalam pengklasifikasian jenis
tanaman, kandungan kimia serta manfaat yang bisa kita kembangkan dan kita
manfaatkan pada keseharian kita sehingga kita tidak memandang sebelah mata dan
mengabaikan biji pada buah pepaya begitu saja karena sesungguhnya pada setiap
ciptaan Allah SWT pasti mengandung manfaat yang akan bermanfaat apabila kita
kembangkan sebagai makhluk Allah SWT yang berakal, yang termasuk tanggung jawab
besar bagi kita. Mohon maaf atas segala kekurangan yang ada pada artikel ini. Semoga
bermanfaat.
09.17
|
Label:
Farmakognosi
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
Perfil
- Unknown
3 komentar:
Boleh minta referensi nya
Boleh minta referensi nya
maaf ,,boleh saya minta refrensinya
Posting Komentar