Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi histone
Genome, gen,
dan mekanisme epigenetik metilasi histone
GENOME
Genom dalam
genetika dan biologi molekular modern adalah keseluruhan informasi genetik yang
dimiliki suatu sel atau organisme atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang
memuat informasi tersebut.
Secara fisik,
genom dapat terbagi menjadi molekul-molekul asam nukleat yang berbeda (sebagai
kromosom/plasmid)
Secara fungsi,
genom dapat terbagi menjadi gen-gen.
Prokariota
memiliki genom yang lebih kecil dengan jumlah gen lebih sedikit dan densitas
gen lebih besar bila dibandingkan dengan eukariota.
Bakteria dan
arkea umumnya memiliki genom berukuran sekitar 1–6 juta pasangan basa (Mb) yang
mengandung 1.500–7.500 gen.
Jumlah gen
dalam genom eukariota dapat mencapai 5.000 pada fungi bersel tunggal sampai
dengan 40.000 pada makhluk multiselular.
eukariota
secara umum memiliki jumlah gen yang lebih sedikit per pasangan basa
dibandingkan dengan prokariota, yaitu densitas gennya lebih rendah.
Genom eukariot
Genom manusia
merupakan model yang baik bagi genom eukariot secara umum. Genom nuclear
eukariotik memiliki molekul DNA linear yang terdapat di dalam kromosom. Semua
eukariot juga memiliki genom yang lebih kecil yang berbentuk sirkular yaitu
genom mitokondria. Pada tumbuhan, terdapat genom lain yaitu genom kloroplas.
Genom prokariot
Genom prokariot
berbeda dengan genom eukariot. Terdapat beberapa overlap dalam ukuran antara
genom prokariotik terbesar dengan prokariotik terkecil. Tetapi secara
keseluruhan prokarotik genom berukuran lebih kecil. Misalnya genom E. coli K12
adalah 4639 kb, hanya 2/5 dari genom yeast dan hanya memiliki 4405 gen.
GEN
Gen adalah unit
pewarisan sifat bagi organisme hidup.
Bentuk fisiknya
adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA
yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya.
Batasan modern
gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan
pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator
Struktur gen
Pada sel
eukariot, gen terdiri dari:
domain regulasi
inisiasi transkripsi, yang terdiri antara lain dari: deret GCCACACCC, ATGCAAAT,
kotak GC, kotak CCAAT dan kotak TATA.
Intron,
merupakan segemen gen yang pada mulanya ikut ditranskripsi menjadi
bagian pada deret mRNA, namun teriris keluar agar mRNA tersebut dapat
berfungsi.
ekson,
merupakan area kodikasi protein yang dapat ditranskripsi secara overlapping
atau nonoverlapping. Sebagai contoh, pada kode dengan tiga deret
nukleotida (kodon triplet) AUU GCU CAG, dapat secara dibaca nonoverlapping
sebagai AUU GCU CAG atau dibaca secara overlapping sebagai AUU UUG UGC
GCU CUC CAG. Walaupun pada sekitar tahun 1961, telah diketahui bahwa asam amino
dikodikasi oleh kodon secara nonoverlapping, telah ditemukan protein
berbeda hasil transkripsi dengan pergeseran overlapping kodon.
domain regulasi
akhir transkripsi
Ekspresi gen
Ekspresi gen
adalah proses dimana kode-kode informasi yang ada pada gen diubah menjadi
protein-protein yang beroperasi hanya di dalam sel. Ekspresi gen terdiri dari
dua tahap:
·
Transkripsi, proses pembuatan salinan RNA.
·
Translasi, proses sintesis polipeptida yang spesifik di dalam ribosom.
Proses
transkripsi DNA menjadi mRNA dan translasi mRNA menjadi sebuah polipeptida
disebut dogma sentral (central dogma). Dogma sentral berlaku pada
prokariot dan eukariot. Namun, pada eukariot ada tahap tambahan yang terjadi di
antara transkripsi dan translasi yang disebut tahap pre-mRNA. Tahap pre-mRNA
adalah untuk menyeleksi mRNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk
ditranslasikan di ribosom. Ekson merupakan mRNA yang akan dikirim keluar
nukleus untuk ditranslasikan, sedangkan intron merupakan mRNA yang akan tetap
berada di dalam nukleus karena kemungkinan mRNA tersebut akan membentuk protein
yang tidak fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan. Intron kemudian akan
terurai kembali untuk membentuk rantai mRNA baru.
EPIGENETIKA
METILASI HISTONE
Epigenetika
adalah studi tentang perubahan fenotipe atau ekspresi genetika yang disebabkan
oleh mekanisme selain perubahan sekuens DNA dasar.
Contoh terbaik
perubahan epigenetika pada eukariotik adalah proses diferensiasi sel.
Mekanisme
Epigenetika
Mekanisme
epigenetika antara lain adalah: metilasi DNA , modifikasi histon, perubahan
bentuk kromatin
a.
Metilasi DNA
Metilasi DNA terjadi pada posisi 5 dari cincin pirimidin sitosina, dalam
konteks dinukleotida CpG. Metilasi sendiri merupakan peristiwa dimana terjadi
penambahan gugus metil pada sitosina. Mekanisme ini mendasari berbagai macam
fenomena transkripsi, termasuk imprinting, inaktivasi kromosom X, serta transgenerational
epigenetic inheritance. Enzim yang berperan dalam proses
metilasi diantaranya adalah DNA metiltransferase (DNMT).
b.
Modifikasi Histone
Modifikasi histon memengaruhi perubahan bentuk kromatin. Ada berbagai macam
modifikasi yang dapat terjadi pada histon, diantaranya adalah metilasi,
fosforilasi, dan asetilasi.
c.
Perubahan Bentuk Kromatin
Pada berbagai sel eukariota tingkat tinggi, ada dua tipe kromatin pada
tahap interfase yaitu : Eukromatin, merupakan bentuk yang kurang padat,
atau yang bentuk terbuka. Eukromatin berbentuk padat selama pembelahan sel,
tetapi mengendur menjadi bentuk yang terbuka selama interfase. Heterokromatin,
merupakan bentuk yang lebih padat, atau bentuk tertutup. Heterokromatin sangat
padat pada pembelahan sel, demikian pula pada saat interfase.
07.27
|
Label:
biologi sel
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
0 komentar:
Posting Komentar