Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
Kelemahan
dan kelainan Neuromuskular
o Kelemahan : kekuatan normal tidak dapat dihasilkan oleh otot
o Dapat disertai respons motorik abnormal lain.
o Kekuatan gerak = kombinasi tulang, otot, sendi
Sistem
Gerak Tulang – Otot (Bone-muscle lever system)
Fulcrum
= tempat bertumpu pengatur balans saat gerak
Keluhan kelemahan dapat berupa
o Kelemahan otot
o kehilangan keseimbangan
o kehilangan sensasi posisi sendi
o rigiditas otot
o gangguan sensibilitas lain
o asthenia: capek, tidak berdaya, histeria
Asthenia
Keluhan letih dan lemah menyeluruh tanpa disertai gejala
lain
E: Anemia, gangguan curah jantung, keganasan, infeksi, Peny sistemik kronik, peny endokrin: thyroid,
ggn mtbl KH:
Hipoglikemia: peny hati, peny endokrin, peny hormonal
Ggn psikis: ringan – depresi + gejala ansietas/histeria
Harus dibedakan dengan Miastenia gravis
Paralisis atau paresis
o Kelemahan otot akibat ggn sistem motorik (sel korteks motorik – srbt otot)
o UMN
o LMN
Lesi saraf terdiri dari
o Lesi “upper motor neuron” (UMN)
Lesi pada korteks area 4 dan 6 atau projeksinya
o Lesi “lower motor neuron” (LMN)
Lesi pada motor neuron kornu anterior atau dalam
perjalanan Menuju otot (“Myo neural junction”)
Lesi
UMN
o Lokasi lesi: korteks, kapsula interna, pedunkulus, batang otak, med
spinalis
o Gejala:
n Kelemahan
n Refleks regang(rr) tonik dan/atau rr fasik/
n Umumnya ditemukan refleks patologis (Babinski)
n Atrofi hanya sedikit. Fibrilasi/fasikulasi -
Fungsi
UMN
al: memulai gerak
volunter dengan interupsi refleks berdiri (kontraksi otot anti g).
Lesi UMN – terjadi distribusi kelemahan:
Tungkai atas – abduktor > adduktor, ekstensor
>fleksor (Lesi progresif
sebelum kelemahan) gerak trampil otot distal > proksimal
Tungkai bawah – otot fleksor > otot ekstensor
Hemiplegia (umum pada lesi otak)
Kelemahan kontralateral lesi
Kelemahan sesisi bisa pada lesi Med spin (jarang)
Paraplegia dan quadriplegia
Umumnya pada lesi Med spin, termasuk defisiensi vit B12
Lesi kompresi parasagital (tumor, fraktur kompresi)
Thrombosis Arteri Spinalis Anterior
Lesi
“Lower Motor Neuron” (LMN)
Lokasi
lesi: “cell body” = badan sel alpha, radiks anterior/pleksus,
Akson
saraf, sambungan otot saraf
Terjadi
paralisis flaksid (hipotoni)
Refleks
tendo menghilang
Atrofi otot +, bila prog. curiga kompresi
Keadaan
denervasi – fasikulasi/fibrilasi (terlihat pd lidah)
Umumnya
distal > proksimal (proks >> gangguan pada otot)
Lesi
saraf perifer
Dibedakan
dengan lesi segmental karena kompresi Contoh: Lesi ulnar tanpa abductor
policis brevis/oponen pollicis
Atrofi
abd poll brevis ~komp saraf medianus (Sindr carpal tunnel) Lesi pleksus brachialis – kelemahan pada C8
dan T1
Kelemahan akibat histeri
o Pasien berpura-pura lumpuh
o Umumnya pola kelumpuhan „aneh“
o Kontraksi otot antagonis bila otot agonis dites
o Hilangnya tekanan kontra (“Hoover sign”)
o Penting menilai gejala penyerta
Paralisis sejenak („transient“)
o Dapat ~ odema otak berulang (Sklerosis multipel)
o Insufisiensi vetebrobasiler sementara
o Serangan epilepsi (petit mal, myoclonus)
o Catapleksi. Kelemahan sesudah ekspresi emosi
Kelainan
neuromuscular
o Neuron : Badan sel = kornu ant med spin
o Fungsi badan sel dan nukleus: pertumbuhan, regenerasi
o Akson, distal bercabang/berhub dg serabut otot
o Aksoplasmik transport: as. Amino, polypeptida, NT dlm mikrotubul
o Transport retrograde: Ach, virus HS/polio, toksin tetanus, marker
o Akson: bermielin dan tidak bermielin (sel Scwann dg Noda Ranvier)
09.08
|
Label:
patologi
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
0 komentar:
Posting Komentar