Kelemahan dan kelainan Neuromuskular

Kelemahan  dan kelainan Neuromuskular
o  Kelemahan : kekuatan normal tidak dapat dihasilkan oleh otot
o  Dapat disertai respons motorik abnormal lain.
o  Kekuatan gerak = kombinasi tulang, otot, sendi
Sistem Gerak Tulang – Otot (Bone-muscle lever system)
K1-61
Fulcrum = tempat bertumpu pengatur balans saat gerak
Keluhan kelemahan dapat berupa
o  Kelemahan otot
o  kehilangan keseimbangan
o  kehilangan sensasi posisi sendi
o  rigiditas otot
o  gangguan sensibilitas lain
o  asthenia: capek, tidak berdaya, histeria
Asthenia
Keluhan letih dan lemah menyeluruh tanpa disertai gejala lain  
E: Anemia, gangguan curah jantung, keganasan, infeksi, Peny sistemik kronik, peny endokrin: thyroid,
ggn mtbl KH:
Hipoglikemia: peny hati, peny endokrin, peny hormonal
Ggn psikis: ringan – depresi + gejala ansietas/histeria
Harus dibedakan dengan Miastenia gravis
Paralisis atau paresis
o  Kelemahan otot akibat ggn sistem motorik (sel korteks motorik – srbt otot)
o  UMN
o  LMN
Lesi saraf terdiri dari
o  Lesi “upper motor neuron” (UMN)
Lesi pada korteks area 4 dan 6 atau projeksinya
o  Lesi “lower motor neuron” (LMN)
Lesi pada motor neuron kornu anterior atau dalam perjalanan Menuju otot (“Myo neural junction”)
Lesi UMN
o  Lokasi lesi: korteks, kapsula interna, pedunkulus, batang otak, med spinalis
o  Gejala:
n  Kelemahan
n  Refleks regang(rr) tonik dan/atau rr fasik/
n  Umumnya ditemukan refleks patologis (Babinski)
n  Atrofi hanya sedikit. Fibrilasi/fasikulasi -
Fungsi UMN
al:  memulai gerak volunter dengan interupsi refleks berdiri (kontraksi otot anti g).
Lesi UMN – terjadi distribusi kelemahan:
Tungkai atas – abduktor > adduktor, ekstensor >fleksor (Lesi progresif sebelum kelemahan) gerak trampil otot distal > proksimal
Tungkai bawah – otot fleksor > otot ekstensor
Hemiplegia (umum pada lesi otak)
Kelemahan kontralateral lesi
Kelemahan sesisi bisa pada lesi Med spin (jarang)
Paraplegia dan quadriplegia
Umumnya pada lesi Med spin, termasuk defisiensi vit B12
Lesi kompresi parasagital (tumor, fraktur kompresi)
Thrombosis Arteri Spinalis Anterior
Lesi “Lower Motor Neuron” (LMN)
Lokasi lesi: “cell body” = badan sel alpha, radiks anterior/pleksus,
Akson saraf, sambungan otot saraf
Terjadi paralisis flaksid (hipotoni)
Refleks tendo menghilang
Atrofi otot +, bila prog. curiga kompresi
Keadaan denervasi – fasikulasi/fibrilasi (terlihat pd lidah)
Umumnya distal > proksimal (proks >> gangguan pada otot)
Lesi saraf perifer
Dibedakan dengan lesi segmental karena kompresi Contoh: Lesi ulnar tanpa abductor policis brevis/oponen pollicis
Atrofi abd poll brevis ~komp saraf medianus (Sindr carpal tunnel) Lesi pleksus brachialis – kelemahan pada C8 dan T1
Kelemahan akibat histeri
o  Pasien berpura-pura lumpuh
o  Umumnya pola kelumpuhan „aneh“
o  Kontraksi otot antagonis bila otot agonis dites
o  Hilangnya tekanan kontra (“Hoover sign”)
o  Penting menilai gejala penyerta
Paralisis sejenak („transient“)
o  Dapat ~ odema otak berulang (Sklerosis multipel)
o  Insufisiensi vetebrobasiler sementara
o  Serangan epilepsi (petit mal, myoclonus)
o  Catapleksi. Kelemahan sesudah ekspresi emosi
Kelainan neuromuscular
o  Neuron : Badan sel = kornu ant med spin
o  Fungsi badan sel dan nukleus: pertumbuhan, regenerasi
o  Akson, distal bercabang/berhub dg serabut otot
o  Aksoplasmik transport: as. Amino, polypeptida, NT dlm mikrotubul
o  Transport retrograde: Ach, virus HS/polio, toksin tetanus, marker

o  Akson: bermielin dan tidak bermielin (sel Scwann dg Noda Ranvier)

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Perfil