PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EKSOSITOSIS
PENGATURAN
TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EKSOSITOSIS
SEL PROKARIOTIK
•
Sel Prokariotik. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani,
pro yang berarti “sebelum” dan karyon yang artinya “kernel” atau juga disebut
nukleus.
•
Sel prokariotik tidak memiliki nukleus. Materi genetiknya (DNA)
terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid, tetapi tidak ada
membran yang memisahkan daerah nukleoid ini dengan bagian sel lainnya.
Eukariotik
•
Sedangkan sel eukariotik, eu berarti “sebenarnya”dan karyon berarti
nukleus. Eukariotik mengandung pengertian memiliki nukleus sesungguhnya yang
dibungkus oleh selubung nukleus.
OSMOSIS
àproses perpindahan zat, molekul atau partikel
pelarut dari yang lebih encer ke yang lebih pekat, dengan tidak menggunakan
energi melalui membran semi permeable.
molekul air melewati membran plasma dalam dua cara, yaitu:
1.
Bergerak melalui bilayer lipid melalui difusi sederhana.
2.
Bergerak melalui aquaporins.
Osmosis ada 3 bentuk berupa:
•
hipertonik , tekanan osmosis tinggi yang dimana pelarut air akan bergerak melintasi
membran semi permeable ke luar eritrosit, karena zat yang berada di luar lebih
pekat daripada yang berada di dalam eritrosit lebih encer, sehingga eritrosit
mengkerut bentuknya.
•
Hipotonik, tekanan osmosis rendah yang dimana pelarut air akan bergerak
melintasi membran semi permeable ke dalam eritrosit karena di dalam zatnya
lebih pekat daripada di luar yang lebih encer, sehingga eritrosit akan
berbentuk besar.
•
Isotonik, keadaan dimana larutan di luar dan di dalam sel sama seperti pada
kondisi eritrosit diatas, eritrosit akan berbentuk normal bikonkaf pada
isotonik.
Eksositosis
•
Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan
polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan
cara menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan membran plasma.
•
Vesikula transpor yang lepas dari aparatus Golgi dipindahkan oleh
sitoskeleton ke membran plasma.
•
Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu, molekul lipid membran
menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran bergabung. Kandungan
vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel.
Contoh
Eksositosis
•
sel tertentu dalam pankreas menghasilkan hormon insulin dan
mensekresikannya ke daam darah melalui eksositosis.
•
neuron atau sel saraf yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal
kimiawi yang merangsang neuron lain atau sel otot.
Endositosis
•
Endositosis sel memasukkan makromolekul dan materi yang sangat kecil dengan
cara membentuk vesikula baru dari membran plasma.
•
Langkah-langkahnya pada dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis.
Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam membentuk kantong. Begitu
kantong ini semakin dalam, kantong terjepit, membentuk vesikula yang berisi
materi yang telah terdapat diluar selnya.
Jenis
Endositosis :
1.
Fagositosis
Fagositosis
(pemakan seluler) berasal dari bahasa yunani phagein “makan” dan cytos “sel”,
berupa padatan yang ukurannya lebih besar.
Sel menelan
suatu partikel dengan pseudopod yang membalut disekeliling partikel tersebut
dan membungkusnya di dalam kantong berlapis-membran yang cukup besar untuk
digolongkan sebagai vakuola.
Contoh cilliata
atau organisme mikroskopik lain yang dimakan atau ditelan oleh amoeba. Selama
fagositosis mangsa menjadi tidak berdaya oleh sekresi dari sel pemangsa
(Fagositik).
2.
Pinositosis
Pinositosis
(peminum seluler) dari bahasa yunani pinein “minum” dan cytos “sel”, sel
“meneguk” tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil.
Karena salah
satu atau seluruh zat terlarut yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke
dalam sel, pinosistosis tidak spesifik dalam substansi yang
ditranspornya.
Pinositosis
merupakan gejala umum yang terjadi pada berbagai macam sel seperti leukosit,
sel-sel ginjal, epithelium usus, makrofag hati dan sel akar tumbuhan.
3.
Perantara Reseptor
Perantara
Reseptor yang tertanam dalam membran adalah protein dengan tempat reseptor
spesifik yang dipaparkanke fluide ekstraseluler.
Ekstraseluler
yang terkait pada reseptor disebut ligan, yaitu satu istilah umum
untuk setiap molekul yang terkait khususnya pada tempat resptor moleku lain.
Protein resptor
biasanya mengelompok dalam daerah membran yang disebut lubang terlapisi, yang
isi sitoplasmiknya dilapisi oleh lapisan protein samar.
Protein pelapis
ini mungkin membantu memperdalam lubang dalam membentuk vesikula. Endositosis
yang diperantarai reseptor memungkinkan sel dapat memperoleh substansi spesifik
dalam jumlah yang melimpah sekalipun substansi itu mungkin saja konsentrasinya
tidak tinggi dalam fluida seluler
Misalnya, sel manusia menggunakan proses ini
untuk menyerap kolesterol dan digunakan dalam sintesis membran dan sebagai
prekursor untuk sintesis steroid lainnya.
07.40
|
Label:
biologi sel
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
0 komentar:
Posting Komentar