Kinetika dan stabilitas obat
Kinetika dan
stabilitas obat
Kinetika Reaksi
Kinetik berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘kinetos’ yang berarti
bergerak.
Kinetika adalah
ilmu yang mempelajari tentang bagaimana sistem berubah terhadap waktu .
Kinetika reaksi adalah studi tentang laju perubahan kimia dan
bagaimana tingkat ini dipengaruhi oleh kondisi seperti konsentrasi reaktan
dan produk, pelarut, kekuatan ionik dan suhu.
Penting dipelajari oleh:
Produsen obat karena ia harus menunjukkan bahwa produknya stabil dan dapat disimpan untuk jangka waktu yang wajar tanpa mengubah bentuk aktif atau beracun.
Apoteker harus menyadari ketidakstabilan potensi
obat yang ia tangani.
Dokter dan pasien harus diyakinka bahwa obat yang diresepkan akan mencapai lokasi aksi dalam konsentrasi yang cukup.
Yang berkaitan dalam proses kinetika reaksi
1). Stabilitas dan ketidaktercampuran
Perlu diperhatikan ketidak aktifan obat karena penguraian obat dan
hilangnya khasiat obat karena perubahan bentuk fisik dan kimia.
2). Disolusi
Perlu diperhatikan kecepatan berubahnya obat dalam sediaan padat
menjadi bentuk larutan molekuler.
3. Proses absorbsi, distribusi dan eliminasi
Laju reaksi mempengaruhi laju absorbsi, distribusi dan eliminasi
obat dengan berbagai faktor seperti metabolisme, penyimpanan dalam organ tubuh
lemak dan jalur-jalur pelepasan.
4. Kerja obat pada tingkat molekular
Obat dapat dibuat dalam bentuk yang tepat dengan menganggap bahwa
timbulnya respon dari obat merupakan suatu proses laju.
Prinsip Dasar Kinetika Reaksi
Secara umum, kinetika reaksi adalah studi tentang laju perubahan
kimia dan cara di mana tingkat ini dipengaruhi oleh kondisi konsentrasi
reaktan, produk dan spesies kimia lainnya yang mungkin ada, dan faktor-faktor
seperti pelarut, tekanan dan temperatur.
Kinetika reaksi memungkinkan perumusan model untuk langkah-langkah
perantara di mana reaktan diubah menjadi senyawa kimia lainnya dan merupakan
alat yang ampuh dalam menjelaskan mekanisme reaksi kimia selanjutnya.
Ini menyediakan pendekatan rasional untuk stabilisasi produk obat
dan prediksi waktu paruh dan kondisi penyimpanan optimum. Misalnya tiamin HCl
yang paling stabil pada pH 2-3 dan tidak stabil pada pH di atas 6.
Mengetahui tingkat konsentrasi ion hidrogen berapa obat memburuk
sehingga dapat dilakukan tindakan yang akan menghambat atau mencegah degradasi
Konsep Laju Reaksi
Laju reaksi adalah laju perubahan konsentrasi
zat-zat komponen reaksi setiap
satuan waktu.
Tingkat, kecepatan atau kecepatan reaksi
diekspresikan dengan dc / dt.
dimana dc adalah kenaikan atau penurunan konsentrasi selama
interval waktu (dt)
Contoh Laju dan Order reaksi
Pembentukan
etil asetat dari etil alkohol dan asam asetat:
CH3COOH
+ C2H5OH = CH3COOC2H5 +
H2O
Laju reaksi ke kanan dalam reaksi di atas dapat ditentukan dengan
pengukuran konsentrasi asam asetat atau etanol selama berlangsugnya reaksi.
Laju reaksi ke kanan ini dirumuskan sebagai:
Laju reaksi baliknya (Rr) dapat dihitung dengan mengukur
konsentrasi etil asetat atau air selama reaksi berlangsung.
Mengekspresikan Laju Reaksi
Laju reaksi dirumuskan sebagai:
= ± dc
/ dt
=
perubahan konsentrasi per perubahan waktu
± menunjukkan peningkatan (+) atau penurunan (-) dalam
konsentrasi (C) dalam interval waktu tertentu (dt)
Satuan Konstanta Laju
à Reaksi
orde nol
à Reaksi orde pertama
àReaksi orde kedua
Orde Reaksi
Menurut hukum aksi massa:
Laju reaksi kimia sebanding dengan hasil kali dari
konsentrasi molar reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan angka yang
menunjukkan jumlah molekul dari zat-zat yang ikut serta dalam reaksi.
aA + bB + ... .. = Produk
Tingkat = k [A] a [B] b
Dimana k adalah laju konstan.
Order of reaction = sum of exponents
Order of A = a and B = b
Then Overall order = a + b
Contoh:
Reaksi asam asetat dan ethyl alkohol yang membentuk ethyl acetat
dan air.
CH3 COOH + C2H5OH =
CH3 COO C2H5 + H2O
d (CH3 COOH)/dt =
d(C2H5OH)/dt = k(CH3 COOH) (C2H5OH]
Maka reaksi adalah orde
pertama terhadap asam asetat dan orde pertama terhadap ethanol sedang reaksi
orde keseluruhan adalah orde kedua.
Orde Nol
Laju konstan dan tidak tergantung pada konsentrasi salah satu
reaktan .
Tingkat konstan pelepasan obat dari bentuk sediaan sangat
diinginkan.
Equation for zero order:
Rate = - dA/dt = k0 dA/dt
= k dA = - k dt
At – A0 = -k0t ,At
= A0 – k0t , Ao
= Konsentrasi awal
At = Konsentrasi pada t
Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan untuk meluruh/hilangnya
zat menjadi separuhnya, dimana a berkurang menjadi ½ a.
Contoh Soal
Sebuah obat telah terurai 75% dalam satu tahun, reaksi dianggap
orde nol, hitung nilai K0 dan t1/2 obat tersebut:
- At = Ao – Kt
- b. waktu paruh obat tersebut
Orde Satu
Reaksi ini terjadi pada obat seperti pada saat absorbsi obat dan
degradasi obat.
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan.
Contoh: 2H2O2 = 2H2O + O2
Contoh soal:
Larutan obat mengandung 500 unit ketika dibuat. Setelah 40 hari,
dilakukan analisis kadar ternyata konsentrasinya tinggal 300 unit. Bila reaksi
penguraian berjalan pada orde 1, berapa lama obat akan terurai sampai konsentrasi
tinggal setengah dari konsentrasi awal?
Jawaban
Orde Dua
Reaksi yang terjadi dimana dua reaktan berpengaruh dalam reaksi. A +
B à Produk
Jika: a dan b
masing-masing konsentrasi awal dari A dan B;x adalah jumlah mol A atau B yang
bereaksi dalam waktu t, maka: à
Jika kedua reaktan konsentrasinya sama maka:
Adapun waktu paruh orde
kedua adalah: t1/2 = 1/ak
Satuannya: liter/mol detik
Contoh Soal
Konsentrasi mula-mula etil asetat dan NaOH dalam campuran,
masing-masing 0,01000 M. Perubahan dalam konsentrasi x alkali selama 20 menit
adalah 0,000566 mol/liter, maka hitung:
- Konstanta laju
- Waktu paruh reaksi
Jawaban:
a.
Kostanta laju
b.
b. Waktu paruh
Menentukan Orde Reaksi
- Metode Substitusi
Data dari pengamatan disubtitusi
ke dalam bentuk integral dari persamaan orde reaksi. Jika nilai k konstan dalam
batas variasi percobaan maka reaksi dianggap berjalan sesuai dengan orde
tersebut.
Metode Substitusi: dihitung k
pada setiap t; lalu dimasukkan ke dalam persamaan:
2. Metode Grafik
•
C vs t ----- linear ----
orde 0
•
Log C vs t ----- linear ----- orde 1
•
1/C vs t ----- linear ----- orde 2
3. Metode waktu paruh
Metode ini didasarkan pada hubungan antara konsentrasi awal
reaktan, waktu paruh , dan orde reaksi . Untuk reaksi orde nol , t1/2 meningkat
dengan meningkatnya konsentrasi, sedangkan untuk reaksi orde pertama , t1/2
tidak berubah dengan perubahan konsentrasi
- Orde 0 ------ t1/2 = a/2k
- Orde
1 ------ t1/2 = 0,693/k
- Orde
2 ------ t1/2 = 1/ak
Pengaruh Temperatur Dan Beberapa Faktor Lain Pada Laju Reaksi
Temperatur
Kecepatan berbagai reaksi
bertambah 2-3 kalinya tiap
kenaikan 10oC.
Digambarkan dengan persamaan Arrhenius:
Dimana :
K : konstanta laju reaksi spesifik
A : konstanta, faktor frekuensi
Ea : Energi aktivasi
R : konstanta gas (1,987 kalori/derajat mol)
T : Temperatur absolut (K)
Jika percobaan dilakukan dengan 2 temperatur yang ber beda yaitu T1
dan T2 sehingga konstanta keseimbangan menjadi k1 dan k2
maka :
Contoh Soal
Konstanta laju k untuk penguraian 5-hidroksimetilfurfural pada
temperatur 120o C adalah 1,173 per jam atau 3,258 x 10-4
per detik dan k2 pada 140oC adalah 4,860 per jam. Berapa energi
aktivasi Ea dalam kkal/mol dan faktor frekuensi A dalam jarak
temperatur tersebut?
Jawaban
Energi aktivasi/Ea :
Faktor frekuensi A :
Teori Tabrakan dari Laju Reaksi
Temperatur mempengaruhi reaksi uni/bimolekuler
Hipotesis: molekul bergerak pada arah dan kecepatan sama, jika
menyimpang maka akan menabrak molekul lain dan terjadi tabrakan berantai
akibatnya molekul bergerak acak.
Pada keadaan ini tidak semua molekul mempunyai laju yang sama
dengan laju semula.
Distribusi laju molekul mejadi bervariasi dari nol sampai harga
yang lebih tinggi
Energi kinetik sebanding dengan pangkat dua kecepatan, distribusi
laju molekul berhubungan dengan distribusi energi molekul dan fraksi molekul
yang mempunyai energi kinetik
Dinyatakan dengan hukum distribusi Boltzmann: fi = Ni/Nt = e-Ei/RT
Ni: mol reaktan Nt: total mol Ei: Energi kinetik
Teori tabrakan merumuskan bahwa suatu tabrakan harus terjadi
antarmolekul agar reaksi berlangsung dan selanjutnya reaksi antarmolekul
terjadi bila mencapai energi tertentu.
Laju reaksi sebanding dengan jumlah mol reaktan yang mempunyai
energi cukup untuk bereaksi.
Maka:Laju = PZNi
Dimana Z = jumlah tabrakan perdetik per cm3, P = faktor
probability sterik untuk tabrakan yang menghasilkan reaksi.
Jika Ni disubstitusi maka:
Laju = (PZe-Ei/RT) NT
Jika Laju = k (konsentrasi reaktan) maka k=(PZ)e-Ei/RT
07.57
|
Label:
farmasi fisika
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
1 komentar:
gambar nya ga muncul
Posting Komentar