Rancangan sediaan Parasetamol

PARASETAMOL
DATA PREFORMULASI
  1. PREFORMULASI ZAT AKTIF (paracetamol)
BM: 151,16
Pemerian: Serbuk Hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit
Suhu lebur: 169oC-172oC
pH: antara 5,3 dan 6,5
Kelarutan: Larut dalam 70 bagian air,7 bagian etanol,13 bagian aceton,40 bagian glicerol,9 bagian propilen glikol,larut dalam larutan alkali hidroksida
Stabilitas: Terhidrolisis pada ph minimal 5-7 , Stabil pada temperatur 450C (dalam bentuk serbuk) , Dapat terdegradasi oleh quinominim dan terbentuk warna pink,coklat dan hitam, Relatif stabil terhadap oksidasi, Menyerap uap air dalam jumlah tidak signifikan pada suhu 250C dan kelembaban 90%, Tablet yang dibuat granulasi basah menggunakan pasta gelatin tidak dipengaruhi oleh kelembaban tinggi dibandingkan menggunakan povidon.
Inkompatibilitas: Inkompatibilitas terhadap permukaan nylon dan rayon
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
2.       PVP (Polivinil Pyroline)
BM: 2500-3000000
Pemerian: Serbuk halus berwarna putih hingga putih krem,tidak berbau atau hampir tidak berbau,serbuk higroskopis
Kelarutan: Sangat larut dalam asam,kloroform , etanol 95%,keton,metanol dan air,praktis tidak larut dalam eter hidrokarbon dan minyak mineral
Stabilitas: penurunan kelarutan povidone stabil untuk siklus pendek dari preparan Povidon mulai berwarna gelap sampai batas tertentu pada pemanasan 1500C ,dengan panas sekitar 1100C-1300C.
Sterilisasi uap dari larutan berair tidak mengubah kandungan povidon,larutan berair yang peka,rentan terhadap pertumbuhn jamur dan akibatnya memerlukan penambahan bahan  pengawet  yang cocok
Inkompatibilitas: Inkompatibel terhadap bahan organik dan anorganik
Kegunaan: Pengikat (0,5%-5%)
3.       Amylum
BM: 300-1000 tergantung jenis amylum
Pemerian: Amylum tidak berbau tidak berasa, warna putih sampai putih tua serbuk halus
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam etanol 96% dan dalam air dingin pati mengembang seketika dalam air dingin pati mengembang seketika dalam air sekitar 5-10% pada 378C. Pati menjadi larut dalam air panas pada suhu diatas suhu gelatinasi.
Stabilitas: Pati kering stabil jika dilindungi dari kelembaban tinggi.pati dianggap sebagai bahan kimia dan mikrobiologi pada kondisi  penyimpanan dibawah normal .larutan amilum atau atau pasta amylum tidak stabil dan mudah dimetabolisme oleh microorganisme,karena itu untuk granulasi basah harus selalu dibuat baru. Pati harus disimpan dalam wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering
Inkompatibilitas: Pati tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi kuat. Berwarna
senyawa inklusi terbentuk dengan yodium
Kegunaan: Desintegran 3-25%
4.       Talkum
Pemerian: Sangat halus,warna putih sampai putih ke abu-an,tidak berbau ,berkilat mudah melekat pada kulit dan bebas dr butiran
Kelarutan: Tidak Larut dalam Hampir Semua Pelarut
Stabilitas: Talk merupakan bahan yang stabil,dapat di sterilisasi dengan pemanasan sampai 1600 C tidak kurang dari 1 jam .dapat juga disterilkan dengan gas etilen oxide atau gama radiasi
Inkompatibilitas: Inkompatibilitas dengan kandungan ammonium kwartener
Kegunaan: Glidan (1,0%-10%)
5.       Lactosa anhydrous
BM: 34,30
Pemerian: Laktosa anhidrat adalah serbuk atau partikel kristal berwarna putih, rasa manis, tidak berbau.
Suhu lebur: 232oC
Kelarutan: Larut dalam air, sedikit larut dalam ethanol 95% dan eter.
Density: 1,589 g?cm3
Stabilitas: Laktosa dapat berubah warna menjadi kecoklatan dalam penyimpanan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh panas, kondisi lembab yang kelembabannya hingga 80%.
Inkompatibilitas: Laktosa anhidrat inkompatibel dengan oksidator kuat. Dapat mengalami reaksi maillard dengan amin primer dan sekunder bila disimpan dalam kondisi kelembaban tinggi pada waktu tertentu.
Kegunaan: Tablet filler atau dilluent atau pengisi
6.       Magnesium Stearat
Pemerian: Serbuk halus berwarna putih,bau samar rasa khas
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam etanol,etanol 95%,eter dan air ,sedikit larut dalm benzen hangat,dan etanol hangat 95%
Stabilitas: Magnesium stearat stabil dan dapat disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kering
Inkompatibilitas: Inkompatibel dengan asam kuat,basa, garam besi.Hindari pencampuran dengan bahan yang teroksidasi kuat.Mg stearat tidak dapat digunakan dalam produk yang mengandung aspirin,beberapa vitamin dan garam besi
Kegunaan: Lubricant, 0,25%-5,0%


RANCANGAN FORMULA
Fase Dalam
  1. Paracetamolà Zat aktif                                500 mg
  2. Amilumà Desintegran                                  10%
  3. Laktosaà Pengisi                                            q.s
  4. PVP à Pengikat                                                               5%
Fase Luar
  1. Amylum                                                               5%
  2. TalkumàGlidan                                               2%
  3. Magnesium stearatà Lubrikan                 1%
PERHITUNGAN FORMULA
Alat dan Bahan:


       Gelas beaker
       Batang pengaduk
       Cawan
       Hardnes tester
       Sarung tangan
       Ayakan mesh 10
       Oven
       Gelas ukur
       Corong
       Timbangan
       Piknometer
       Lumpang dan alu
       Perkamen
       Jangka sorong
       Penggaris
       Granullator


PEMBUATAN TABLET DENGAN METODE GRANULASI BASAH
Penggilingan/ penghalusan obat dan eksipien à Pencampuran serbuk yang sudah digiling à Preparasi larutan pengikat à Pencampuran larutan pengikat dengan campuran serbuk untuk membentuk masa  basah àPengayakan/penapisan massa kasar menggunakan ayakan berukuran mesh 6-12 àPengeringan granul basah àPengayakan granul kering melalui ayakan berukuran 14-20 à Pencampuran granul yang sudah diayak dengan lubrikan dan disintegran àPengempaan tablet (Goeswin Agoes halaman : 254)
CARA KERJA
Menyiapkan alat dan bahan à Proses Penimbangan à Proses Mixing à Pembuatan Larutan pengikat à Proses Granulasi à Proses Pengayakan à Proses Pengeringan à Evaluasi Granul à Proses Mixing dengan fase luar à Pencetakan Obat
 Proses Penimbangan
  1. Bahan yang akan digunakan dihaluskan
  2. Semua bahan aktif dan bahan tambahan ditimbang sebanyak:
       Paracetamol =125 gram dikertas yang telah disesuaikan
       Amylum = 17,5 gram dikertas yang telah disesuaikan
       Polivinilpirrolidon = 8,75 gram dikertas yang telah disesuaikan
       Lactosa = 9,75 gram dikertas yang telah disesuaikan
Proses mixing
  1. Menyiapkan wadah mixing (yang tersedia di laboratorium adalah toples)
  2. Dimasukkan dalam toples dari bahan yang terkecil yaitu lactosa sebanyak 9,75 g
  3. Ditambahkan amylum kurang lebih sebanyak 9,75 g kemudian toples ditutup
  4. Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstan kurang lebih selama 5 menit 5, toples dibuka (hindari pengetukan pada toples)
  5. Ditambahkan sisa amylum dan kurang lebih 12 g paracetamol kemudian toples ditutup
  6. Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstan kurang lebih selama 5 menit 5, toples dibuka (hindari pengetukan pada toples)
  7. Ditambahkan kurang lebih 40 g paracetamol kemudian toples ditutup
  8. Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstan kurang lebih selama 5 menit 5,toples dibuka (hindari pengetukan pada toples)
  9. Ditambahkan sisa paracetamol kemudian toples ditutup
  10. Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstan kurang lebih selama 5 menit 5, toples dibuka (hindari pengetukan pada toples)
Pembuatan larutan pengikat
  1. Ditimbang 8,75 g povidon/polivinil pirolidon
  2. Dimasukkan dalam beaker glas 50 ml
  3. Ditambahkan kurang lebih 10 ml aquades
  4. Diaduk sampai povidon/polivinil pirolidon larut sempurna  menggunakan batang pengaduk
Proses granulasi
  1. Serbuk yang telah melalui proses mixing ditambahkan larutan pengikat sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan sampai larutan pengikat habis
  2. Diukur kelembaban serbuk, jika belum sesuai ditambahkan aquades sampai kelembaban yang diinginkan
  3. Serbuk dimasukkan kedalam mesin granulasi
  4. Dilakukan granulasi sampai serbuk habis
Proses pengayakan
                Granul diayak melalui mesh no. 12          
Proses pengeringan
  1. Granul ditempatkan dalam wadah yang permukaanya luas (dalam praktikum digunakan loyang)
  2. Dimasukkan dalam oven
  3. Atur suhu oven pada temperatur 37 0C
Evaluasi granul
  1. Berat  granul
  2. BJ nyata,BJ mampat dan % komprebilitas (% K)
  3. Kecepatan aliran
  4. Kandungan lembab
Proses mixing dengan fase luar
  1. Ditimbang fase dalam , dihitung jumlah fase luar yang akan digunakan berdasarkan jumlah fase dalam
  2. Ditimbang bahan-bahan fase luar sebanyak:
    1. Amylum: 6,520 gram
    2. Talk: 2,608gram
    3. Mg stearat: 1,304 gram
  3. Fase dalam  dimasukkan dalam toples
  4. Ditambahkan talk aduk secara kontinyu dengan kecepatan tetap sampai homogen (pengadukan jangan terlalu lama)
  5. Ditambahkan mg stearat  aduk secara kontinyu dengan kecepatan tetap sampai homogen (pengadukan jangan terlalu lama)
  6. Ditambahkan amylum  aduk secara kontinyu dengan kecepatan tetap sampai homogen (pengadukan jangan terlalu lama)
  7. Pengadukan fase luar tidak lebih dari 5 menit
Proses Pencetakan Tablet
  1. Dilakukan optimasi berat dengan mencetak satu tablet. Berat yang diinginkan 719.
  2. Dilakukan optimasi kekerasan tablet. Kekerasan tablet yang diinginkan berkisar 70 – 120 N.
  3. Mesin disetting otomatis.
  4. Granul dimasukkan ke dalam hopper mesin tablet single punch.
  5. Dilakukan pencetakan tablet hingga granul dalam hopper habis
RASIONALISASI FORMULA
       Dosis parasetamol dalam sediaan tablet >5% sehingga pembuatan tablet dengan metode granulasi.
       Paracetamol merupakan zat aktif yang memiliki sifat alir kurang baik. Umum digunakan cara granulasi basah,
       Fungsi aqua yang digunakan dalam pembuatan tablet parasetamol bukan sebagai pelarut zat aktif tetapi untuk melarutkan zat pengikat karena zat pengikat yang digunakan dalam formula ini larut dalam air.
       Berdasarkan data stabilitas, parasetamol stabil pada temperatur 450C (dalam bentuk serbuk) sehingga pada saat pengeringan granul dilakukan pada temperatur dibawah 450C
       Bobot tablet yang dibuat 700 mg sedangkan bobot parasetamol adalah 500 mg sehingga ditambahkan zat pengisi laktosa untuk menambah bobot tablet.
       Untuk mengikat zat aktif dan zat tambahan serta agar tablet dapat dicetak maka ditambahkan zat pengikat PVP.
Tablet merupakan sediaan solid sehingga ditambahkan penghancur atau disintegran dengan menggunakan amilum pada fase luar dan dalam yang berfungsi untuk memfasilitasi kehancuran tablet sesaat setelah ditelan oleh pasien.
       Untuk memperbaiki sifat alir serbuk ditambahkan talkum sebagai pelicin/ glidan
       Untuk menurunkan friksi antara serbuk dan dies pada saat proses filler ditambahkan mg stearat sebagai lubricant.
       Laktosa digunakan sebagai pengisi/filler yang berfungsi untuk menambah bobot tablet. Laktosa Sebagai bahan pengisi yang memiliki sifat alir kurang baik umum digunakan untuk granulasi basah, bersifat inert.
       PVP digunakan sebagai pengikat atau binder yang berfungsi untuk mengikat zat aktif dan zat tambahan agar tablet dapat dicetak
       Amilum digunakan sebagai penghancur/disintegran yang berfungsi untuk mempermudah kehancuran tablet dalam pencernaan. Amylum digunakan karena Paracetamol bersifat hidrofob dan sebagai penghancur luar, karena sifatnya mudah mengenbang bila didispersikan kedalam air, diambil sebanyak 10% karena besarnya bobot tablet yang dibuat. Maka bahan penghancur yang dibutuhkan cukup besar, selain itu bahan amylum mudah didapat dan harganya relative murah.
       Talkum digunakan sebagai pelicin/glidan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat alir serbuk dari hoper ke die. Talcum Kombinasi kedua bahan ini baik digunakan untuk granulasi basah. Sifat talcum yang hidrofob akan meningkatkan density sebelum dicetak dan sebagai lubricant.
       Mg stearat digunakan sebagai lubricant yang berfungsi untuk menurunkan friksi antara serbuk dan die.
EVALUASI KESEDIAAN
  1. Evaluasi Granul
1. Bobot jenis
BJ yang benar adalah masa granul dibagi dengan volume granul tanpa volume rongga antar granul dan volume pori-pori pada granul. Alat : piknometer
2. Kecepatan Alir Granul (alat : corong)
       dipengaruhi oleh faktor : Ukuran partikel, Distribusi ukuran, Bentuk, Bobot jenis, Karakteristik permukaan, Geometri dan ukuran relative hopper.
       Cara     :
1)      Timbang serbuk sebanyak 20g masukkan kedalam corong.
2)      Kemudian buka tutup lobang corong, catat waktu yang diperlukan untuk mengalirkan serbuk tersebut melalui corong dengan bebas.
3)      Hitung kecepatan alir serbuk dengan persatuan waktu pengaliran.
3. Kekerasan Granul
       Cara     :
1)      Sebutir granul diletakkan diatas bidang datar yang dapat dinaik turunkan tepat dibawah piring timbangan.
2)      Letakkan sedikit demi sedikit pemberat diatas piring sampai granul retak atau pecah, kekerasan granul sama dengan berat dari beban.
. Evaluasi Tablet
1. Keseragaman bobot
       20 tablet ditimbang satu persatu
       Hitung bobot rata-rata 20 tablet
       Syarat : tidak boleh lebih dari 2 tablet mempunyai penyimpangan lebih besar
       Timbang berat masing-masing tablet
2. Keseragaman Ukuran
       Alat        : jangka sorong
       Syarat: diameter tablet tidak boleh melebihi 3x tebal tablet dan tidak kurang dari 11/3x tebal tablet
       Menggunakan 10 tablet
       Sebuah tablet diletakkan diantara penjepit yang terdapat pada jangka sorong, lalu tablet dinyatakan telah ketat setelah timbul bunyi.
       Diukur diameter dan tablet.
. Waktu hancur
ü  Dimasukkan tablet yang akan ditentukan waktu hancurnya satu persatu pada 6 tabung yang ada, masing-masing tabung dimasukkan cakram yang terbuat dari tali plastic.
ü  Dijalankan alat dan dicatat waktu saat mulai alat dijalankan sampai semua tablet telah melewati saringan yang terdapat pada setiap tabung.
ü  Kecepatan turun naiknya alat diatur sebanyak 30 kali / menit.
6. Uji disolusi
       Alat        : dissolution tester
       Menggunakan 5 tablet
       Tablet diletakkan dalam keranjang kawat yang dapat berputar 50, 100, 150 kali / menit.
       Keranjang dimasukkan dalam wadah yang berisi medium pada suhu 37oC.
       Keranjang diputar dengan kecepatan 50 kali / menit.
       Dalam selang waktu tertentu cairan medium diambil dengan pipet melalui sampling port, kemudian kedalam wadah ditambahkan larutan medium baru sebagai penggantian yang telah diambil.

        Cairan medium yang diambil dalam selang waktu tertentu ditentukan secara kwantitatif jumlah bahan obat yang larut pada waktu tertentu

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Perfil