RANCANGAN BENTUK SEDIAAN TABLET KUNYAH
RANCANGAN BENTUK SEDIAAN TABLET KUNYAH
·
Tablet
kunyah memberikan pelepasan obat yang cepat karena tidak memerlukan proses
disintegrasi sehingga obat setelah dikunyah akan terdisolusi dalam cairan tubuh
dan diabsorpsi dalam sirkulasi sistemik kemudian menimbulkan efek terapi.
·
Formulasi dalam bentuk
sediaan tablet kunyah akan mempercepat waktu yang diperlukan obat untuk
mencapai sirkulasi sistemik dan menimbulkan efek terapi karena hanya melewati
proses disolusi dan absorpsi
·
Merupakan
tablet yang dimaksudkan untuk hancur perlahan dalam mulut dengan kecepatan yang
wajar, memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan,
dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak (Ansel, 1985).
·
Menurut penelitian
University of Oklahoma, mengunyah antasida lebih efektif untuk mengontrol keasamaan
esofagus daripada menelan langsung tablet antasida. Serta keuntungan antasida
dalam bentuk tablet kunyah adalah apabila tablet antasida dikunyah terlebih
dahulu sebelum ditelan, maka penetralan asamnya menjadi lebih baik, karena
aktivitas suatu antasida berhubungan dengan partikelnya (Lachman, Lieberman,
Kanig, 1986).
·
Data
pra-formulasi :
a. Aluminii Hydroxydum Colloidal (Alukol)
-
mengandung tidak kurang
dari 47,0 % Al2O3
-
Serbuk Halus,
mengandung sedikit gumpalan, putih, tidak berbau, tidak berasa.
-
kelarutan praktis
tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam asam mineral encer
dan dalam larutan alkali hidroksida berlebihan
-
sebagai
zat aktif yaitu Antasidakarena memiliki daya menetralkan asam lambung lambat,
tetapi masa kerjanya lebih panjang(FI III, 1979. hlm, 80)
b. Lactosum (Sacharum Lactis)
-
Rumus Kimia: C12H22O11.
H2O
-
serbuk hablur, putih,
tidak berbau, rasa agak manis. Dengan kelarutan, Larut dalam 6 bagian air,
larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol (95%), praktis
tidak larut dalam kloroform P dan dalam eterP
-
sebagai Zat Tambahan
sebagai Zat pengisi (FI III, 1979. hlm 338)
c. Saccharum album (White sugar)
-
berupa hablur putih
atau tidak berwarna, massa hablur berbentuk kubus atau serbuk hablur putih,
tidak berbau, terasa manis, stabil diudara, larutannya netral terhadap kertas
lakmus,
-
sangat mudah larut
dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih, sangat sukar larut dalam
etanol, dan tidak larut dalam kloroform dan eter
-
sebagai zat tambahan
yaitu sebagai penambah rasa manis (FI
III, 1979 hlm 762)
d. Amylum Tritici
-
berupa Serbuk Bubuk
putih yang sangat halus, lembut apabial ditekan, praktis tidak larut dalam air
dingin dan dalam alkohol
-
sebagai Zat Tambahan
yaitu Zat pengikat (European Pharmacopoeia IV, 2002 hlm 2135)
e. Oleum Menthae Piperitae
-
minyak atsiri yang
diperoleh dengan penyulingan uap pucuk bunga Mentho piperita L yang segar
-
Kadar menthol bebas, C10H20O, tidak kurng dari
45,0%. Kadar ester dihitung sebagai mentil asetat, C12H22O2,
tidak kurang dari 4,0% dan tidak lebih dari 9,0%.
-
berupa Cairan, tidak
berwarna, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau aromatik, rasa pedas dan
hangat, kemudian dinginKelarutan dalam etanol larut dalam 4 bagian volume
etanol (70%) P
-
sebagai zat tambahan:
Karminativum yaitu sebagai agen yang dapat mencegah atau mengurangi perut
kembung (FI III,1979. hlm,458)
-
·
formulasi :
R/ Aluminii Hydroxydum
Colloidal (Alukol) 500 mg
Lactosum (Saccharum
Lactis) 150 mg
Saccharum album (White
sugar) 150 mg
Amylum Tritici 200 mg
Oleum Menthae
Piperitae 4 µl
(FORNAS II, 1978)
·
Perhitungan :
Perhitungan bahan
berdasarkan pembuatan sebanyak 100 tablet / plet
Aluminii Hydroxydum Colloidal (Alukol) 500 x 100 = 50000 mg
Lactosum (Saccharum Lactis) 150 x 100 = 15000 mg
Saccharum album (White sugar) 150 x 100 = 15000 mg
Amylum Tritici 200 x 100 = 20000 mg
Oleum Menthae Piperitae 4 x 100= 400 µl
·
Alat
yg digunakan yaitu : spatula, mortir, ayakan, timbangan analitik, alat cetak
kempa.
·
Bahan
yg dbutuhkan : aluminium hydroxydum colloida, lactosum (saccharum lactis,
saccharum album (white sugar), amylum triciti, oleum menthae piperitae,
alkohol.
·
Cara
kerja :
-
Mensterilkan
alat-alat yang akan digunakan dengan menggunakan alkohol
-
Mengayak
setiap bahan
-
Menimbang
setiap bahan sesuai kebutuhan
-
Mencampurkan
semua bahan dan mengaduknya hingga homogen
-
Dimasukkan
kedalam alat kempa untuk dikempa. Dievaluasi, dan dikemas.
·
Evaluasi
kimia :
-
Penentuan
kadar àMetode analisis yang sesuai (kromatografi,
titrimetri, spektrofotometri,dan lain-lain) bias digunakan untuk menentukan
kadar zat aktif pada sampel yang representatif (biasanya aliquot dari 20 tablet
yang dipilih acak yang dihaluskan). Nilai yang diperoleh harus berada dalam batas-batas
yang telah ditentukan untuk masing-masing zat aktif.
-
Keseragaman
sediaan àKeseragaman sediaan ditetapkan dengan salah
satu dari dua metode yaitu keseragaman bobot dan keseragaman kandungan. Dimana
dosis perbandingan zat aktif pada keseragaman bobot > 25 mg dan > 25%.
Dan untuk keseragaman kandungan < 25 mg atau < 25%.Dapat memenuhi
persyaratan ini dengan melakukan uji keseragaman bobot, jika simpangan baku
relatif (SBR). Kadar dari zat aktif pada sediaan akhir tidak lebih dari 2%.
·
Evaluasi
fisik : pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan terhadap adanya cap ping atau
rengat dan parameter penampilan lainnya (kekerasan
à friabilitas
à waktu
hancur à disolusi)
-
KekerasanàKekerasan
menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan tekanan pada saat proses produksi,
pengemasan, dan pengangkutan. Kekerasan tablet 4 - 7 kg. Dengan cara mengambil 10 – 20 tablet
secara acak, dan tetapkan kekerasan
-
Waktu
hancur àTablet yang akan diuji (sebanyak 6 tablet) dimasukkan
dalam tiap tube, ditutup dengan penutup dan dinaik-turukan ke ranjang tersebut
dalam medium air dengan suhu 37oC. waktu hancur untuk tablet tidak
bersalut adalah kurang dari 15 menit.
-
Friabilitas
àTablet dianggap baik
bila kerapuhan tidak lebih dari 1 % (Sulaiman, 2007).
20 tablet digerus, ambil 6 gram, masukkan ke dalam
friabilator selama 100 putaran, kemudian timbang bobot yang hilang. Nilai
friabilitas tidak melebihi 4%..
-
Uji
disolusi àMedia disolusi yang dinyatakan dengan pH
kurang dari 6,8, tambahkan pepsin yang dimurnikan hingga aktivitas tidak lebih
dari 750.000 unit/1000ml. Dengan menggunakan baku pembanding tablet lepas
lambat Klorfeniramin Maleat BPFI. Tablet Prednison BPFI. (FI V, 2014 hlm
1605)
·
Uji
stabilitas :
-
Periksa terhadap adanya
perubahan fisik (totol-totol pada tablet, migrasi zat warna, kristalisasi zat
aktif pada permukaan tablet, ada bau,
stabilitas rasa)
-
Periksa perubahan
kekerasan, friabilitas, kecepatan disolusi, waktu hancur
-
Pada waktu tertentu,
tentukan kadar zat aktif
21.04
|
Label:
Teknologi Farmasi
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2016
(12)
-
▼
Desember
(10)
- Farmakoterapi LES
- Suspensi dan Emulsi
- Bentuk Sediaan dan FORMULASI
- Preformulasi
- Rancangan Bentuk Sediaan Farmasetik
- Rancangan formulasi tablet hisap
- Rancangan Formulasi Tablet Effervessent
- FORMULASI SEDIAAN TABLET SALUT ENTERIK NATRIUM DIK...
- Rancangan sediaan Parasetamol
- RANCANGAN BENTUK SEDIAAN TABLET KUNYAH
-
▼
Desember
(10)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2016
(12)
-
▼
Desember
(10)
- Farmakoterapi LES
- Suspensi dan Emulsi
- Bentuk Sediaan dan FORMULASI
- Preformulasi
- Rancangan Bentuk Sediaan Farmasetik
- Rancangan formulasi tablet hisap
- Rancangan Formulasi Tablet Effervessent
- FORMULASI SEDIAAN TABLET SALUT ENTERIK NATRIUM DIK...
- Rancangan sediaan Parasetamol
- RANCANGAN BENTUK SEDIAAN TABLET KUNYAH
-
▼
Desember
(10)
0 komentar:
Posting Komentar