Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
Kelainan
dan Gangguan Sistem Saraf
Macam-macam
Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
1.
ALZHEIMER: Penyakit Alzheimer adalah suatu
kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati, sehingga sinyal-sinyal otak sulit
ditransmisikan dengan baik.
CirI/Gejala
Orang Yang Mengidap Alzheimer
1Perubahahan
Kepribadian
2Kehilangan
memori yang mempengaruhi kemampuan bekerja
3
Kesulitan mengerjakan pekerjaan biasa
4
Masalah dengan bahasa
5
Disorientasi waktu dan tempat
6
Masalah dengan berpikir abstak
7
Kesalahan menaruh suatu barang
8
Perubahan dalam mood atau kelakuan
9
Kehilangan inisiatif
Pencegahan
Alzheimer
Mengonsumsi
minyak ikan, berolahraga rutin dan mengisi teka teki silang
Hal
yang paling penting adalah membiasakan diri untuk berpola hidup sehat, karena
Alzheimer tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tetapi dapat menyerang
anak-anak dibawah umur juga.
Pengobatan
Alzheimer
1.
Donepezil dan Rivastigmine
Donepezil
dan Rivastigmine adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit
Alzheimer taraf rendah hingga medium.
2.
Memantin
Memantin
adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit Alzhaimer taraf
Sedang hingga berat
2.
NERVE BELL PALSY: Bell’s palsy adalah nama penyakit
yang menyerang saraf wajah nomor 7 (the facial nerve), sehingga menyebabkan
kelumpuhan pada otot wajah di salah satu sisi.
PENYEBAB
NERVE BELL PALSY
1.Trauma;
trauma kelahiran,patah tulang tengkorak,luka wajah,telingan tengah cedera.
2.Komplikasi
Diabetes Melitus
3.Tumor
4.Bell's
Palsy atau kelumpuhan saraf wajah
Ciri/Gejala
Orang Yang Mengidap NBP
1
Sakit Kepala
2
Mual
3
Kekacauan pergerakan otot yang mengontrol ekspresi wajah seperti tersenyum
4
Kehilangan daya perasa di bagian wajah
5
Meneteskan air mata
6
Meneteskan air liur
7
Hipersensitif terhadap suara di bagian telinga yang dirusak
8
Ketidakmampuan menutup mata pada bagian wajah yang dirusak
9
Kehilangan indera perasa pada 2/3 bagian depan lidah
Pencegahan
NBP
- Jangan
membasuh muka dengan air dingin.
- Jika tidur
menggunakan kipas angin, jangan biarkan kipas angin menerpa wajah langsung.
- Gunakan
helm, jaket, dan masker ketika berkendara
Pengobatan
NBP,
pengobatan dengan cara fisioterapi
3.
KANKER OTAK, Pembengkakan sel neoplasma ganas
yang terjadi di otak.
Penyebab
Kanker Otak
1.
Riwayat benturan (jika kepala Anda pernah terbentur). Benturan ini dapat
menyebabkan trauma pada jaringan otak, sehingga bisa jadi penyebab tumbuhnya
jaringan abnormal dalam otak (yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker
otak).
2.
Pola hidup yang kurang sehat: misalnya merokok, makanan berlemak, kurang serat,
dsb.
3.
Bahan karsiogenik: minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang
termakan
4.
Radiasi: paparan radiasi dalam gelombang tertentu dapat memicu berkembangnya
sel kanker
Ciri/Gejala
Orang Yang Mengidap Kanker Otak
1
Sakit Kepala
2
Mual
3
Muntah
4
Seizures (
5
Perubahahan Kepribadian
6
Kelemahan atau kehilangan daya perasa ditangan atau dikaki
7
Kekurangan koordinasi ketika berjalan
8
Ketidaknormalan gerakan pada mata atau perubahan daya pandang
9
Kelelahan
10
Perubahan pada ingatan
11
Perubahan pada kemampuan berbicara
Pencegahan
Kanker Otak
Cara
mencegah kanker otak adalah dengan cara hidup sehat serta mengkonsumsi makanan
dan minuman yang memiliki kandungan proxeronin. Proxeronin adalah zat yang
sangat baik untuk mengontrol pembelahan sel dengan sempurna.
Pengobatan
Kanker Otak
- radiasi
(penyinaran) tujuannya untuk membunuh sel kanker
- kemoterapi
- operasi
pengangkatan kanker otak
4.
TUMOR OTAK: Pembengkakan sel neoplasma yang terjadi di otak yang bersifat jinak.
Ciri/Gejala
Tumor Otak
1
Sakit Kepala
2
Mual
3
Muntah
4
Perubahahan Kepribadian
5
Perasaan cepat marah
6
Perasaan mengantuk
7
Perasaan depresi
Pengobatan
Tumor Otak, Pembedahan adalah pengobatan yang paling umum untuk tumor otak. Tujuannya
adalah untuk mengangkat sebanyak tumornya dan meminimalisir sebisa mungkin
peluang kehilangan fungsi otak
5.
EPILEPSI: ayan atau epilepsi adalah penyakit
saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan.
Kata 'epilepsi' berasal dari bahasa Yunani (Epilepsia) yang berarti 'serangan'.
Ø Penyebab Epilepsi: disebabkan oleh
kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak, alkohol
dan zat-zat kimia berbahaya yang dikonsumsi ibu hamil, seperti yang terkandung
dalam rokok.
Ciri/Gejala
Epilepsi
1
Pandangan berkunang-kunang
2
Gerakan menyentak pada tangan dan kaki
3
Kejang pada tubuh
4
Kehilangan kesadaran atau pingsan
5
Masalah pernafasan atau berhenti bernafas
6
Kehilangan kontrol untuk buang air
7
Jatuh tiba-tiba tanpa alasan yang jelas
8
Tidak merespon terhadap bunyi atau kata-kata untuk beberapa saat
9
Muncul kebingungan atau tersesat
10
Keadaan mengantuk dan cepat marah sejak bangun tidur di pagi hari
11
Kedipan mata secara cepat
6.
MENINGITIS: Radang pada selaput otak atau pada
selaput sumsum tulang belakang
Meningitis
adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga
dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Penyebab
Meningitis
penyebab
meningitis di kelompokkan sesuai dengan klasifikasinya yaitu :
a)
bakteri ( haemopillusinfluensa,
neisseria meningitis, pnemukococcus )
b)
virus ( abses otak, encephalitis, limfoma )
Ciri/Gejala
Meningitis
1
Sakit Kepala
2
Mual
3
Muntah
4
Seizures
5
Perasaan mengantuk
6
Demam
7
Leher terasa kaku
8
Photophobia (Tidak bisa terkena sinar yang terang)
9
Kebingungan
10
Sakit atau nyeri secara bersamaan
Pencegahan
Meningitis
1.
vaksin purified polyribosol nibitol phosphate ( PRP )
2.
vaksin Hib (haemopillusinfluensa)
7.
ENCEPHALITIS
Radang yang terjadi di otak
Penyebab
Encephalitis
- Infeksi
oleh virus Encephalitis
- Keracunan senyawa arsenik dan karbon monoksida
Ciri/Gejala
Encephalitis
1
Sakit Kepala
2
Seizures
3
Perubahan pada kemampuan berbicara
4
Perasaan cepat marah
5
Leher terasa kaku
6
Photophobia (Tidak bisa terkena sinar yang terang)
7
Kantuk atau lesu
8
Perubahan dalam kewaspadaan, kebingungan atau halusinasi
9
Kehilangan tenaga
10
Kehilangan nafsu makan
11
Langkah yang goyah
Pengobatan
Encephalitis
q Sebagian besar pengobatan encephalitis adalah : pengobatan
nonspesifik yang bertujuan mempertahankan fungsi organ tubuh.
q ABC (Airway breathing, circulation) harus dipertahankan
sebaik-baiknya.
q Memperhatikan jumlah kalori, protein, keseimbangan cairan elektrolit dan
vitamin.
8.
AUTISME: Autisme atau biasa disebut ASD
(Autistic Spectrum Disorder) adalah gangguan perkembangan fungsi otak yang
komplex dan sangat bervariasi (spektrum).
IMUNOLOGI
KANKER
Neoplasma
adalah masa jaringan abnormal, yang tumbuh meluas, tidak terkoordinasi, dan
tetap berkembang walau penyebabnya telah dihilangkan.
Pengertian
sel kanker adalah sel yang telah berubah struktur dan fungsi, sedemikian rupa
sehingga sel tersebut mengalami peningkatan jumlah yang abnormal, invasif, yang
dpt menyebar melalui pembuluh getah bening & pemb darah.
Metastasis
merupakan suatu perkembangan implant sekunder tanpa berhubungan dgn kanker
primernya.
Onkogen
adalah gen yang responsible thd transformasi neoplastik (Weinberg, 1986;
Bishop, 1987; Rosen, 1995)
Protoonkogen
adalah gen yang bertanggungjawab thd perub yang normal. Protoonkogen dpt mutasi
yang berubah mjd onkogen
KONSEP
PERKEMBANGAN SEL DAN JARINGAN KANKER
1.
Kanker berkembang dari satu sel
2.
awal pertumbuhan sel kanker merupakan kelompok monoklonal
3.
Sub klonal sel kanker terjadi karena adanya perubahan gen
4.
Kelainan dasar yang terjadi pada sel kanker berupa kelainan pengendalian
proliferasi dan deferensiasi yang terjadi akibat kelainan gen
5.
Berhentinya deferensiasi merupakan perubahan biologik sel kanker yang penting
6.
Etiologi kanker multifaktorial
7.
Perkembangan kanker merupakan proses multi step
8.
Kanker yang berkembang progresifakan bersifat lebih ganas
Protoonkogen
& Onkogen
Protoonkogen
merup gen sel normal yang tdr dr daerah regulasi (regulatory region) dan
daerah structural (structural region).
Protoonkogen
peka thd perkembangan dan rangsang fisiologik.
Kedua
daerah protoonkogen tsb (regulasi dan struktural) dpt mengalami mutasi.
Mutasi
di daerah gen regulasi akan mendorong perub pd protein yang berperan pd
pertumbuhan, sedang mutasi di daerah struktural akan mendorong sintesis protein
yang menimbulkan penyimpangan struktur dan fungsi.
Berbagai
mutasi di kedua daerah protoonkogen di sel normal dpt menyebabkan protoonkogen
berubah mjd onkogen shg sel normal mjd sel kanker.
Sinar
ultraviolet (UV) dan radiasi merup agen yang merusak DNA. UV selain dpt
menimbulkan karusakan yang luas, jg dpt menimbulkan kerusakan pd basa
nukleotida scr individual. Sebaliknya, radiasi sering menimbulkan kerusakan DNA
yang luas.
Gen
yang menyandi “informasi” keganasan disebut onkogen. Dan gen ini dpt
dipindahkan dari satu sel ke sel yang lain, baik scr invitro (Weinberg, 1986)
maupun invivo (Crystal, 1997). Proses ini disebut sebagai transfeksi.
Perubahan
dan perkembangan sel kanker
Sel
kanker merupakan sel tubuh yang mengalami perub keganasan. Perub yang didasari
oleh mutasi protoonkogen mjd onkogen ini dpt terjadi karena karsinogen.
Istilah
karsinogen sering digunakan utk menyebut substansi yang mendorong peningkatan
insidens kanker bila berhub dgn substansi tsb. Substansi yang bersifat
karsinogenik antara lain bahan kimia, virus, radiasi, dan yang lain. Karsinogen
tersebut dpt menimbulkan mutasi dan tertbentk mutan. Perub kanker jg terjadi
karena gangguan pd perbaikan gen. Bila kerusakan gen tidak dpt diperbaiki, maka
tbt mutan.
Mutasi
gen dapat menimbulkan kelainan pengaturan, ekspresi, dan penyimpangan gen
penyandi protein yang berpengaruh pada fungsi vital sel, seperti proliferasi
dan diferensiasi. Perubahan tersebut secara keseluruhan dapat diamati pada
perubahan struktur dan fungsi yang terjadi pada sel kanker, antara lain
kemampuan sel untuk menghasilkan protein yang memicu diri sendiri,
dediferensiasi dan immortalitas.
Manifestasi
tumor ganas (kanker) memerlukan akumulasi mutasi genetik dan melibatkan
berbagai faktor. Menurut Forbes (1987), perkembangan sel kanker menjadi kanker
merupakan proses yang kompleks yang bertahap (multistep process). Tahap
perkembangan sel kanker tersebut antara lain, inisiasi, promosi dan progresi.
Pada
tahap inisiasi terjadi perub genetik dari protoonkogen (sel normal) menjadi onkogen (sel kanker).
Perubahan yang menetap ini akan disusul oleh proses lanjutan.
Perubahan
ini dpt diamati dan difahami berdasar penelitian pd kanker kolorektal yang
memunculkan fenomena multihit.
Akumulasi
yang terjadi baik onkogen maupun supresor gen menimbulkan perubahan keganasan.
HETEROGENENITAS
SEL KANKER
•
Sel
kanker diduga berkembang melalui suatu evolusi klonal( semula sel kanker
berasal dari satu klon, selanjutnya berkembang menjadi heterogen)
•
Semakin
progresif perkembangan sel kanker , maka sel ini semakin heterogen
•
Heterogenitas
ini merupakan manifestasi evolusi klon sel kanker yang menyebabkan sel kanker
mempunyai variasi kepekaan terhadap imunitas, variasi kecepatan tumbuh ,
kemampuan metastasis dan kepekaan
tehadap obat.
•
Ketidak
stabilan genetik merupakan faktor yang sanat berperan pada mekanisme evolusi
klon
•
Perkembangan
klon yang baru sanat ditentukan oleh keadaan Immune surveillance,
PROSES
INVASI DAN METASTASIS
Kemampuan
invasi sel kanker erat katannya dengan metastasis,
Keterbatasa
pengendalian metastasis merupakan penyebab utama kegagalan pengobatan kanker
Proses
metastasis terjadi melalui beberapa kejadian antara lain :
1.
dimulai dengan proses invasi dan infiltrasi sel kanker ke jaringan sekitar dan
penetrasi ke pembuluh getah bening dan pembuluh darah
2.
lepasna sel kanker ke sirkulasi
3.
perjuanan sel kanker mempertahankan hd di sirkulasi
4.
tersagktnya sel kanker di anyaman kapiler pada organ terdekt
5.
penetrasi ke dinding pembuluh darah dan selanjtnya perkbngan metastasis jauh.
Psikoneuroimunologi
dan kanker
Saat
ini immune surveillance kembali banyak dibicarakan orang. Macam, cara
kerja, dan bahan yang dihasilkan oleh berbagai sel yang terlibat dlm immune
surveillance sudah banyak yang dpt diungkap. Hal ini disebabkan oleh
semakin majunya teknik pemeriksaan imunologik.
Putra
(1999), mendapatkan 3 pola immunopatologik kelenjar getah bening yang
mencerminkan derajat kualitas immune surveillance pada penderita kanker
payudara, yang merup prognostikator handal. Berbagai konsep digun utk
meningkatkan immune surveillance, antara lain, exercise immunology
dan psikoneuroimunologi.
Konsep
exercise immunology berdasarkan pd fenomena bahwa latihan fisik dpt
mempengaruhi respon imun, sedang konsep psikoneuroimunologi berdasar pd
fenomena bahwa stres mempengaruhi repos imun (Ader, 1991; Putra 1999)
Konsep
psikoneuroimunologi dikembangkan berdasar pd suatu pemikiran, bahwa sistem imun
tidak sepenuhnya autonom, tetapi merupakan tampilan mekanisme adaptasi yang
khusus, yang berkaitan dgn proses homeostatik.
Konsep
ini telah banyak digun dlm penelitian dan telah meningkatkan perhatian thd
interaksi bahaviour, neural, endocrine dan imunitas yang
sangat kompleks.
Sistem
ketahanan tubuh sangat erat kaitannya dgn lingkungan hidup dan faktor
psikososial. Perkembangan konsep ini tidak terlepas dari perkembangan
neuroendokrin dan psikobiologi dan imunologi.
Keterkaitan
stres dgn respon imun merup salah satu pemikiran yang terdapat dlm konsep
psikoneuroimunologi.
Istilah
stres digun utk mengungkap fenomena pasikik dan fisik yang kompleks dan yang
mekanismenya belum jelas diketahui. Perub yang terjadi pd keadaan stres dpt
berupa perub jaringan, seluler dan biokimia. Aktivitas emosional berjalan
melalui hipothalamus, hipofisis dan sekresinya adrenocorticotropic hormon (ACTH),
mengirim tanda ke korteks adrenalis, yang mensekresi kortikosteroid.
Peningkatan ini akan menyebabkan limfositopeni atau limfositosis, pengecilan
timus, limfa dan kel. getah bening.
Banyak
fakta menunjukkan bahwa individu yang mengalami stres, cemas, depresi, akan
mudah terserang oleh berbagai penyakit.
Tikus
yang diberi kebisingan, akan lebih peka thd tuberkulosis akut. Pada percobaan
binatang, diketahuistres dpt mempercepat perkembangan sel kanker dan
meningkatkan metastasis.
Pada
penelitian ttg sekresi ACTH dan kortisol, diketahui bahwa sekresi ACTH tikus terjadi
sangat cepat, kadar di plasma tertinggi dicapai pada 3 menit, sedang kortisol
mendapatkan stres tunggal. Pada stres yang berulang, terjadi peningkatan
kortisol setelah satu jam dan mulai normal kembali setelah 8 jam.
Ketahanan
tubuh yang dicerminkan oleh immune surveillance sangat diperlukan untuk
menjaga keutuhan ekosistem mikro dari suatu kehidupan.
Ketahanan
tubuh pada hakekatnya merupakan kemampuan yang dimiliki tubuh untuk
mempertahankan kondisi fisiologik.
Berdasar
konsep imunologik dikenal 2 jenia ketahanan tubuh, yaitu ketahanan tubuh
natural dan ketahanan tubuh adaptif.
09.10
|
Label:
patologi
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
0 komentar:
Posting Komentar