Kelarutan
Kelarutan
CAMPURAN àKetika 2 zat
berbeda dalam satu wadah, ada
kemungkinan :
1.
Bereaksi : terbentuk zat baru
2.
Bercampur : terbentuk zat yg sifatnya relatif sama
3.
Tidak bercampur
Suatu zat dikatakan bercampur, jika terdistribusi pada wadah yang
sama shg bersentuhan satu sama lain dan berinteraksi antar
partikel.
Campuran gas-gas, Campuran gas-cair, Campuran gas-padat, Campuran cair-cair, Campuran cair-padat, Campuran padat-padat.
KLASIFIKASI ZAT
Materi à zat tunggal:
unsur & senyawa
è Campuran: larutan, koloid,suspensi
Larutan : campuran yang homogen ( mempunyai
bag yg sama )
Komponen
larutan : zat pelarut ( solvent), zat terlarut (solute)
Contoh larutan
:1 gr gula dlm 1000 ml air àlarut gula 10 ml alkohol dalam 100 ml air
Air sebagai
pelarut universal, jika tanpa ket. Khusus àpelarut air
Zat organik à sbg pelarut organik ( mis: petroleum, alkohol,
ether dll)
Kelarutan: banyaknya gram zat maksimal yg dapat larut dalam 1000 gram zat pelarut, pd
suhu tertentu.
misal :100 gram
air dpt melarutkan 36,5 gr NaCl pada
suhu 20ºC atau dpt melarutkan 200 gr gula dll.
Larutan terdiri atas zat yang melarutkan
(pelarut) dan zat yang larut di dalamnya (zat terlarut).
Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa padatan atau gas asal dapat
melarutkan zat lain.
Sistem semacam ini disebut sistem dispersi. Untuk
sistem dispersi, zat yang berfungsi seperti pelarut disebut medium pendispersi, sementara zat yang berperan seperti zat
terlarut disebut dengan zat terdispersi (dispersoid).
Baik pada
larutan ataupun sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padatan, cairan atau
gas.
Bahkan bila zat
terlarut adalah cairan, tidak ada kesulitan dalam membedakan peran pelarut dan zat
terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecil dari pelarut.
Namun, bila
kuantitas zat terlarut dan pelarut sama, sukar untuk memutuskan manakah
pelarut mana zat terlarut. Dalam kasus yang terakhir ini, Anda dapat sebut komponen 1, komponen2,
dst.
Kecepatan melarut zat padat dalam air, tergantung kepada:
1.
Suhu, naiknya suhu mempercepat
proses pelarutan
2.
Pengadukan, smakin banyak
pengadukan > mempercepat proses
3.
Ukuran partikel, smakin
kecil partikel > cepat larut
Kelarutan gas dalam zat cair, umumnya menurun bila suhu dinaikkan
Dlm sistem pelarutan, ada kemungkinan interaksi :
1.
Zat terlarut
bereaksi dg pelarut. à zat baru
contoh : Oks
asam dan Oks basa dalam air àAsam
SO2 + H2O ------à H2SO4
2.
Zat terlarut
berinteraksi kuat dg pelarut. Terutama jika terlarut bersifat ion atau molekul polar dan pelarut juga bersifat
polar, maka terdapat gaya dipol antara pelarut dan terlarut yg lbh besar dr
gaya dipol antara molekul pelarut. Akhirnya terjadi solvasi yaitu
pengurungan zat terlarut oleh molekul pelarut. Jika pelarutnya air à Hidrasi
Contoh : NaCl
dalam air, Glukosa dalam air
3.
Zat
berinteraksi lemah dg pelarut,
terutama jika
molekul kedua zat bersifat non polar, terdapat gaya tarik yg sangat lemah, shg
proses pelarutan lama di banding Solvasi. kedua zat dapat saling melarutkan dlm berbagai komposisi ( miscible)Contoh
: Benzena dan CCl4
4.
Zat tidak larut
dalam pelarut.
Kelarutan
sangat kecil /dianggap tdk larut (insolube) jika kelarutan < 0,1 gr dalam
1000 gr pelarut Contoh : kaca dan plastik dalam air
Pemanfaatan larutan yang ada di sekitar kita :
Udara sebagai sarana bagi kita untuk tetap hidup
Mineral dan makanan melarut lebih dahulu sebelum dapat diserap sbg
bahan makanan dalam tubuh.
Kebanyakan zat lebih cepat bereaksi dalam bentuk padat yang sudah
dilarutkan.
Minuman kopi, teh dll dibuat dalam bentuk larutan
Bahan kebutuhan rumah tangga : sabun, pewangi, sampo dll, dipakai
dlm bentuk larutan
NO
|
Gas
|
K ( mol/ atm)
|
1
2
3
4
5
|
O2
CO2
H2O
N2
CH4
|
1,28x 10-1
3,38x 10-2
7,10x 10-4
6,48x 10-4
1,34x 10-3
|
Industri obat : obat-obatan medis agar enak maka dicampur dg gula (
obat batuk, anti septik, tetes mata, minuman bervitamin dll. )
Pengaruh Suhu dan Tekanan dalam Kelarutan
Umumnya daya larut padat ke dlm cair akan meningkat dg naiknya
suhu, tetapi daya larut gas dalam cair justru menurun.
Kelarutan : Jumlah zat yg dapat larut dalam pelarut sampai terbentuk larutan jenuh.
Cara menentukan kelarutan :
Dibuat larutan lewat jenuh ( mis: suatu zat 10 gr dg pelarut 1
L ) , diaduk, kocok dan didiamkan.
Endapan disaring, dan ditimbang ( mis: 6 gr)
Maka zat terlarut : 10 – 6 = 4 gr à kelarutan :4 gr/Liter
Pengaruh suhu
Kesetimbangan lewat jenuh
adalah dinamis, akan berubah jika
keadaan berubah, misal suhu di naikkan.
Pengaruh kenaikan suhu berbeda pada setiap zat dlm pelarut, hal ini
sbg dasar pemisahan kristalisasi bertingkat.
Kelarutan zat padat bertambah pd kenaikan suhu, tetapi kelarutan
gas berkurang jika suhu naik.hal ini terjadi pd minuman yg banyak mengandung
CO2 jika diletakkan dlm lemari es dan dibandingkan dg di udara terbuka.
Pengaruh Tekanan
Tekanan udara di atas cairan berpengaruh kecil thd kelarutan padat
dan cair. Jika tekanan parsial gas di
permukaan bertambah besar maka
kelarutan gas akan bertambah. Dg alasan ini pabrik minuman memberikan tekanan
CO2 tinggi agar konsentrasi CO2 di dalam besar.
Gas dapat larut dlm cairan karena sbgian molekul gas di permukaan
menabrak permukaan cairan itu dan ada juga yg larut/ masuk ke dalamnya
Hubungan antara kelarutan dan tekanan parsial suatu gas
Hukum Hendry: Cg =Kg X Pg
C=konsentrasi gas dlm cairan K= konstantra hendry
P = Tekanan parsil gas di permukaan
Konstanta Hendry beberapa gas dalam air:
KONSENTRASI LARUTAN
Konsep mol
Mol : Satuan jumlah suatu zat dalam perhitungan kimia (1mol =12 gr atom C-12)
= 6,02 x 1023 atom
Contoh: 1mol atom Zn = 6,02 x 1023 atom Zn
0,5 mol Zn =
0,5 x 6,02 x 1023 atom Zn
5 mol molekul air = 5
x 6,02 x 1023 molekul air
0,4 mol besi = 0,4 x 6,02 x 1023 atom Fe
=
2,4 x 1023 atom Fe
Massa Molar
Massa 1 mol zat dalam satuan gram
massa (gr) massa (gr )
mol = ----------- atau mol = ----------
Ar Mr
Konsentrasi larutan
1.
Larutan : zat terdispersi dalam zat
lain dengan diameter < 1 nm Jumlah pelarut > zat terlarut pelarut universal = air
2.
Konsentrasi (Kadar = kepekatan )Banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan
Satuan Konsentrasi
1.
Fisika : *Persen % ( B/B, B/V, V/B, V/V )
banyaknya zat
(gr)
*Perseribu 0/00 =
------------------------ x
1000 0/00
jumlah larutan
*BPJ = ppm zat
= -------- x 1000.000 bpj
larutan
Satuan Kimia
Molaritas ( M ) : banyaknya mol zat ddalam I L larutan
mol
M = ------
L
Normalitas ( N ) : banyaknya mol ekivalen zat dalam 1 L larutan
mol ekivalen = mol x valensi
rumus ; N = mol x valensi
zat
Molalitas ( m ) : banyaknya
mol zat dalam 1000 gr pelarut
mol
zat
m =
----------------
1000 gr pelarut
Fraksi mol ( X ) : menyatakan perbandingan antara mol
zat terlarut dg jumlah mol seluruh zat
mol
zat terlarut
X =-----------------------------------------------
mol zat terlarut + mol zat pelarut
PENGENCERAN
Membuat larutan supaya lebih encer
dengan cara menambah pelarutnya.
Rumus : Vp x Kp = Ve x Ke
Vp = volume pekat Kp = Konsentrasi pekat
Ve = vol encer Ke =
Konsentrasi encer
Atau V1 . N1 = V2 .
N2
V = Volume, N = Normalitas
Contoh
Botol asam klorida yg diambil dari gudang beretiket 35 %.
Kita membutuhkan larutan asam
dengan kadar 25 % sebanyak 100 ml.
Berapa liter kita harus mengambil HCl yang berasal dari botol
tersebut ?
PERSAMAAN REAKSI
Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus
yang berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume
asalkan suhu dan tekanannya sama)
Contoh: Tentukanlah koefisien reaksi dari
HNO3 (aq) + H2S (g) ------à NO (g) + S (s) + H2O (l)
HNO3 (aq) + H2S (g) ------à NO (g) + S (s) + H2O (l)
Cara yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya
adalah dengan memisalkan koefisiennya
masing-masing a, b, c, d dan e sehingga:
a HNO3 + b H2S ----à c NO + d S + e H2O
a HNO3 + b H2S ----à c NO + d S + e H2O
Hukum2 kimia
HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".
Contoh:
hidrogen + oksigen ® hidrogen oksida
(4g) (32g) (36g)
(4g) (32g) (36g)
HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap"
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap"
Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang
membentuk senyawa tersebut maka massa unsur lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ?
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ?
(Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Perhitungan menggunakan hukum dasar kimia
Berapa persen kadar kalsium (Ca) dalam kalsium karbonat? (Ar: C =
12 ; O= 16 ; Ca=40)
Jawab : ?
Sebanyak 5.4 gram logam alumunium (Ar = 27) direaksikan dengan asam
klorida encer berlebih sesuai reaksi :
2 Al (s) + 6 HCl (aq) è 2 AlCl3 (aq) + 3 H2
(g)
Berapa gram aluminium klorida yang terbentuk ?
Jawab: ?
Jawab: ?
HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir).V = volume gas (liter)
n = mol gas R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin T = suhu mutlak (Kelvin)
P = tekanan gas (atmosfir).V = volume gas (liter)
n = mol gas R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin T = suhu mutlak (Kelvin)
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2
dengan kondisi-kondisi tertentu
dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n1
= n2 dan T1 = T2 ;
sehingga diperoleh : P1 V1 = P2
V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter dgn tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:?
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter dgn tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:?
HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi dengan
volume gas-gas hasil reaksi bila
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan sebanding".
Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2
berlaku : V1 / V2 = n1 / n2
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:?
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:?
HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu diturunkan dengan keadaan harga n1 =
n2 shg diperoleh persamaan: P1 . V1 / T1 =
P2 . V2 / T2
HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada
keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter
volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
Pelarut (Solvent) : Zat cair atau gas yang dapat melarutkan zat
padat atau cair atau gas untuk membentuk suatu larutan. Contoh
pelarut yang umum : air, alkohol
Zat terlarut (Solute) : zat padat atau gas atau cair yang dapat
dilarutkan.
Larutan : campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih.
Kelarutan : kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut
(solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent).
Kelarutan obat : jumlah ml pelarut dimana dapat digunakan untuk
melarutkan 1 gr zat terlarut.
JENIS LARUTAN
Larutan
Jenuh: Suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan
kesetimbangan dengan solut padatnya.
Larutan
Tidak Jenuh: larutan yang mengandung solute kurang dari yang diperlukan untuk
membuat larutan jenuh.
Larutan
Lewat Jenuh: suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang
diperlukan untuk larutan jenuh.
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
Larutan
Pekat: larutan pekat yaitu larutan yang mengadung relatif lebih banyak solute
dibanding dengan solvent.
Larutan
encer: larutan yang mengandung lebih sedikit solute dibanding dengan solvent.
ATURAN PELARUTAN: LIKE DISSOLVES LIKE
Suatu pelarut akan
melarutkan zat yang disukainya
(memiliki sifat atau kepolaran yang sama)
MACAM-MACAM PELARUT
Pelarut Polar
- momen dipol tinggi,
konstanta dielektrik tinggi
- membentuk ikatan
hidrogen dengan zat terlarut
contoh : air
Pelarut Semipolar
- bertindak sebagai
pelarut perantara, sehingga cairan polar dan nonpolar dapat tercampur.
contoh : alkohol
Pelarut Nonpolar
-Momen dipol rendah dan
konstanta dielektrik rendah
- contoh : eter
Momen dipol: ukuran pemisahan muatan dalam molekul yang mengandung
atom-atom dengan keelektronegatifan yang berbeda.
Konstanta dielektrik: perbandingan energi listrik yang tersimpan
pada bahan tertentu bila diberi potensial listrik.
Ikatan hidrogen: sebuah interaksi tarik menarik antara atom yang
bersifat elekronegatif dengan atom hidrogen pada molekul lain. Contoh ikatan
antara H2O
Ikatan ion :Ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima pasangan
elektron. Contoh ikatan pada NaCl
Ikatan kovalen: ikatan yang terjadi akibat adanya pemakaian bersama
pasangan elektron. Contoh : ikatan pada CH4
Kelarutan zat padat dalam cair dipengaruhi oleh :
- Suhu
- Penambahan zat terlarut lain
- Polaritas pelarut
- Konstanta dielektrik pelarut
- pH larutan
- Ukuran partikel
- Ukuran molekul
- Polimorfisime
Pengaruh Suhu terhadap Kelarutan Zat Padat
Kenaikkan suhu akan menambah kelarutan zat yang proses
melarutkannya membutuhkan panas (reaksi endoterm).
contoh : NaCl akan semakin mudah larut bila suhu semakin tinggi
Kenaikan suhu akan menurunkan kelarutan zat yang proses
melarutkannya mengeluarkan panas (reaksi eksoterm.
Contoh : Ca2(SO4)3 akan semakin sulit larut bila suhu semakin
tinggi.
Pengaruh Penambahan Zat Lain
Penambahan
ion sejenis :
kelarutan
menurun dengan adanya ion sejenis, tetapi meningkat dengan penambahan ion tidak
sejenis.
Penambahan
Surfaktan:
Surfaktan
merupakan molekul ampifilik yang tersusun dari bagian polar (kepala) dan bagian
nonpolar (ekor).
Pada
konsentrasi diatas konsentrasi misel kritis membentuk misel (agregat kolidal).
dengan adanya
misel dari surfaktan dapat meningkatkan kelarutan zat yang sulit larut dalam
air. Contoh : lemak
Pengaruh pH
Kelarutan
senyawa yang terionisasi dalam air sangat dipengaruhi oleh pH, sedangkan
kelarutan senyawa non elektrolit yang tidak terionisasi dalam air hanya sedikit
dipengaruhi oleh pH.
Peningkatan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa asam lemah
Penurunan pH dapat meningkatkan kelarutan basa lemah
pH optimum perlu ditentukan untuk menjamin larutan yang jernih
Penetuan pH optimum
Penentuan pH terendah (untuk asam lemah) yang masih bisa
mempertahankan kelarutan:
pHp= pKa+ log (S-S0)/S0
Keterangan :
pHp : pH terendah yang masih bisa melarutkan
S0 : Kelarutan Molar Asam
S: konsentrasi zat
Penentuan pH tertinggi (untuk basa lemah) yang masih bisa
mempertahankan kelarutan.
pHp= pka-(pkb+log (S-So)/So
soal ! Kelarutan molar
sulfathiazol dalam air adalah 0.002, pka =7,12 dan berat molekul NA
sulfathiazol 304, berapakah pH terendah untuk melarutkan 5% zat sulfathiazol ?
Dik: S0= 0,002, Mr= 304,kandungan zat = 5%, pKa= 7,12
Dit: S ? pHp ?
Jawab : S = g/liter
pHp= pKa+ log (S-S0)/S0
mr = 7,12+ log
(0,1644-0,002)
= 5/100
0,002
304 = 9,029
= 0,1644
Pengaruh Polaritas Pelarut dan konstanta dielektrik
Polaritas molekul pelarut dan zat terlarut dapat mempengaruhi
kelarutan
Molekul zat terlarut polar akan terlarut pada pelarut polar
Molekul zat terlarut non polar akan terlarut dalam pelarut
non-polar
Kepolaran juga dapat dilihat dari harga konstanta dielektrik(KD),
semakin polar suatu zat maka konstanta dielektrik semakin tinggi.
Suatu zat memiliki kelarutan yang tinggi dalam suatu pelarut bila
memiliki KD yang sama atau mendekati KD pelarut.
Untuk meningkatkan kelarutan senyawa hidrofob atau sukar larut
dalam air dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut campur (koselvent).
Kosolvent : pelarut yang digunakan untuk meningkatkan kelarutan
solute.
KD = (%pelA x KD pel A) + (%pel B x KD pel B)
Pengaruh Ukuran Partikel dan Molekul
Semakin kecil ukuran partikelàluas permukaan
semakin besaràinteraksi antara solvent dan solute lebih besar.
Semakin besar ukuran molekulàsemakin
berkurang kelarutan suatu senyawa.
Untuk senyawa organik, percabangan akan meningkatkan kelarutan,
karena semakin banyak percabangan akan memperkecil ukuran molekul, sehingga
mempermudah proses pelarutan.
Pengaruh Polimorfisme
Polimorfisme adalah kapasitas suatu senyawa untuk terkristalisasi
menjadi lebih dari satu bentuk kristal.
Bentuk polimorf dapat mempengaruhi warna, kekerasan, kelarutan,
titik leleh dan sifat-sifat lain dari senyawa.
Karena titik leleh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kelarutan, maka polimorf akan memiliki kelarutan yang berbeda.
Kelarutan Zat Cair dalam Cairan
Ketika suatu cairan dicampur dengan cairan lain maka dapat terjadi
kondisi tercampur sempurna atau tercampur sebagian (tergantung
kepolaran).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat cair dalam cairan
1. Temperatur
2. Penambahan zat asing
Pengaruh suhu
1. Temperature konsolut maksimal
Contoh : sistem campuran air dan fenol
-
Temperature tinggi maka
ketercampuran tinggi sampai pada temperature kritis larutan. Pada temperature
ini tercapai kehomogenan
2. Temperature konsolut minimal
Contoh: Triethylamine dalam air
-
Semakin kecil temperature maka
kelarutan akan semakin naik sampai akhirnya dapat tercampur sempurna.
Pengaruh Penambahan Zat lain
Jika zat lain yang ditambahkan hanya larut dalam salah satu
pelarut, ketercampuran dua cairan akan menurun.
Jika zat lain yang ditambahkan larut dalam kedua cairan dengan
kelarutan yang hampir sama, ketercampuran antara kedua cairan akan meningkat.
Contoh : penambahan asam suksinat atau Na oleat dalam campuran
fenol-air meningkatkan ketercampuran dari kedua cairan.
Kelarutan Gas dalam Cairan
Jumlah gas terlarut apabila berada dalam kesetimbangan dengan gas
murni di atas larutan.
Dipengaruhi oleh :
1.Temperature
2. Tekanan
3. Adanya zat terlarut lain
4. Adanya reaksi kimia
07.56
|
Label:
farmasi fisika
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Mei
(26)
- DIFERENSIASI DAN PROLIFERASI SEL
- Macam-macam Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
- Kelemahan dan kelainan Neuromuskular
- HEPATITIS, GEJALA DAN PENYEMBUHANNYA
- PENYAKIT GASTROINTESTINAL TRACT GANGGUAN SISTEM PE...
- Pengaruh Konstanta Dielektrika terhadap Stabilitas...
- Kinetika dan stabilitas obat
- Kelarutan
- Suppositoria
- sediaan sirup
- Sediaan Larutan
- EMULSI DAN SUSPENSI
- Metabolit sekunder dan primer
- RESPIRASI Pada TUMBUHAN
- Fotosintesis
- Metabolime sel dan Peranan enzim
- Klasifikasi Jaringan Tumbuhan
- PENGATURAN TEKANAN OSMOSIS SEL, ENDOSITOSIS DAN EK...
- proses biologi lanjutan
- SISTEM TRANSPORT LANJUTAN
- TRANSKRIPSI, TRANSLASI & PEMATANGAN RNA
- Genome, gen, dan mekanisme epigenetik metilasi his...
- GENETIKA MIKROBA Plasmid Dan Fungsinya Dalam Rekay...
- revisi jurnal
- kandungan klorida menggunakan titrasi argentometri
- asidi alkalimetri
-
▼
Mei
(26)
0 komentar:
Posting Komentar