Analisis Kation dan Anion
(Analisis Kation dan Anion)
Kimia
analitik : merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari metode dan
prosedur untuk mengetahui zat yang terkandung dalam suatu sampel ( kualitatif
dan atau kuantitatif) baik secara konvensional maupun instrumental.
Analisa
Kualitatif bertujuan untuk mengetahui zat apa saja yang terdapat dalam
sampel dan bagaimana strukturnya.
Analisa
Kuantitatif bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah zat yang berada dalam
sampel.
Metode dalam Analisa
Dalam
analisis dapat dilakukan dengan metode basah atau kering.
Cara
basah dilakukan dalam bentuk larutan
sehingga untuk sampel padatan
harus dilarutkan terlebih dahulu.
Cara
kering dilakukan pada sampel berbentuk padatan atau leburan.
Klasifikasi Analisis
Analisis
berdasarkan banyaknya konstituen atau komponen yang menyusun sampel, meliputi :
- analisis komponen mayor ( utama ), jika
kadar
> 1%
- analisis komponen minor ( kecil
), jika kadar
0,01 – 1%
- analisis komponen tracer
(runut), kadar < 0,01%
Analisa
berdasarkan ukuran banyaknya sampel yang dianalisa. Analisis ini meliputi :
- analisis makro,sampel ≥ 0,1 g
- analisis mikro,sampel 10 -2 g
s/d 10 -1 g
- analisis sub mikro,sampel 10 -4
g s/d 10 -2 g
- analisis ultra mikro < 10 -4
g
Analisa
yang baik adalah analisa yang dilakukan dengat akurat dan presisi tinggi.
Analisis
yang akurat adalah analisis yang menghasilkan nilai sesuai dengan yang
sebenarnya atau nilai yang harus diukur.
Analisis
yang presisi adalah analisis yang menghasilkan nilai reprodusibilitas tinggi.
Analisis Kation
Kation
dibagi menjadi 5 golongan berdasarkan perbedaan kelarutan terhadap reagensia
golongan.
Reagensia
pemisah kation ke dalam golongan yang
digunakan antara lain adalah :
HCl, H2S dalam
HCl encer, buffer amonia, H2S
dalam buffer
amonia, amonium karbonat dalam
buffer amonia.
Analisis Anion
Untuk
analisis anion, belum ditemukan klasifikasi atau penggolongan yang
sesistimatis seperti pada kation.
Dalam
Vogel, penggolongan anion dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan A dan
golongan B.
Anion
golongan A adalah anion-anion yang menghasilkan gas jika ditambahkan ( 1
) HCl / H2SO4 encer atau ( 2 ) menghasilkan gas jika ditambahkan H2SO4 pekat.
Anion
golongan B adalah anion yang digolongkan berdasarkan ( 1 ) reaksi pengendapan
dan ( 2 ) reaksi redoks dalam larutan
Anion Golongan
1. Menghasilkan gas jika
ditambahkan HCl encer dan H2SO4 encer : CO32- ; HCO3-; SO32- ; S2O32- ; S2- ;
NO2- ; OCl- ; CN- ; CN- ; OCN-.
2. Menghasilkan gas jika
ditambahkan H2SO4 pekat: F- ; Cl- ; Br- ; I- ; NO3- ; ClO3- ; ClO4- ; MnO4-;
HCOO- ; BrO3- ; [SiF6 ]2-; [COO]2- ; C4H4O62- (tartrat) ; CH5O73- (sitrat) ;
[Fe(CN)6]4- ; [Fe(CN)6 ]3- .
Berdasarkan reaksi pengendapan : SO42-; PO43-; PO33-; H2PO2-; AsO33-;
AsO 42- ; CrO42-; Cr2O72-; SiO 32-;salisilat; benzoat; S2O82-; suksinat; [SiF6
]2-
Berdasarkan
reaksi redoks dalam larutan MnO3- ; MnO4- ; CrO42- ;Cr2O72-.
Pemisahan dan Identifikasi Anion
Untuk
identifikasi larutan yang hanya mengandung anion tunggal dapat menggunakan
beberapa reagen spesifik untuk pemastian anion itu ada.
Untuk identifikasi
larutan yang berisi campuran beberapa anion perlu diadakan pemisahan atau
penghilangan anion pengganggu.
Pemisahan
dapat dilakukan dengan pengendapan, misalnya penambahan perak nitrat sehingga
membentuk garam yang mengendap oleh Ag+
Untuk
penghilangan ion penggangu dilakukan jika adanya ion tersebut mengaburkan atau
menghilangkan pemastian untuk identifikasi bahwa anion tertentu itu ada.
Untuk
identifikasi larutan yang hanya mengandung anion tunggal dapat menggunakan
beberapa reagen spesifik untuk pemastian anion itu ada
Sulfat
(SO42-)
Nitrat(NO3- )
Karbonat
(CO32- )
Oksalat
([COO]2- )
Thiosianat (SCN- )
Dsb.
Untuk
identifikasi larutan yang berisi campuran beberapa anion
Untuk
analisa campuran anion di dalam larutan lebih kompleks bila dibandingkan dengan
kation, karena skema reaksi yang tidak sederhana dan kadang kurang reliabel.
PET (
Preliminary Elimination Test ) adalah salah satu bagan dari cara
pemisahan anion ke dalam kelompok anion tertentu yang pemastian anionnya
dilakukan setelah PET itu selesai.Cara pemisahan yang lain adalah dengan
larutan Perak Nitrat.
PRELIMINARY ELIMINATION TEST
Dalam PET
sampel dianggap mengandung campuran anion berikut : CO32- ; SO32- ; S2- ; NO2- ; NO3- ; [COO]2-; CrO42- ; SO42-
; PO43-; Cl- ; Br- ; I- ; CNS-
Pemisahan
dilakukan dengan menambahkan reagen tertentu yang menghasilkan reaksi positip
terhadap sekelompok anion sebagai pemeriksaan awal PET.
Identifikasi terhadap anion dilakukan setelah PET
selesai.
Dalam PET
pemeriksaan dapat dilakukan pada sampel kering atau basah
ANALISA CAMPURAN ANION DENGAN PET
Preparasi
sampel dilakukan untuk menghindari adanya kation logam yang mengganggu
sehingga kation ini dihilangkan kecuali kation logam alkali( Na ) yang bersama
anion dalam sampel.
membentuk garam sodium. Karena
reagen yang digunakan dalam preparasi adalah Na2CO3
maka tes adanya CO2 harus
dilakukan terlebih dahulu pada sampel asli.
PET 1 : tes anion yang
menghasilkan gas (CO32-; SO32- ; S2- ; NO2- )
Reagensia yang digunakan
H2SO4 3M. Uji Positip jika terbentuk gas
.
PET 2 : tes anion yang mereduksi
(SO32-; S2- ; NO2- ; I- )
Reagensia yang digunakan FeCl3
0,1M ; K3[Fe(CN)6] jenuh dan HCl 6 M.
Uji positip jika terbentuk endapan
biru.
PET 3 : tes anion yang
mengoksidasi (NO2- ; NO3- ; CrO 2- )4 Reagensia yang digunakan MnCl2 jenuh dan HCl 12 M. Uji positip jika terjadi
perubahan warna dari coklat tua menjadi hitam.
PET 4A : tes anion oksalat
Reagensia yang digunakan Asam Acetat
6M dan CaCl2 0,1 M.
Uji positip jika terbentuk
endapan putih. Filtrat hasil sentrifugasi digunakan untuk PET 4B.
PET 4B : tes anion CrO 2-dan SO 2-
Reagensia yang digunakan BaCl2
0,1 M untuk tes keduanya dan HCl untuk memastikan adanya sulfat. Uji positip
jika terbentuk endapan kuning muda atau putih dari kromat dan sulfat dan
terbentuk gas SO2 dengan HCl jika ada sulfat.3-
PET 4C : tes anion Pospat (PO4 )
Reagensia yang digunakan HCl 12 M
dan larutan amonia.
Uji positip jika terbentuk endapan
putih.
PET 5A : tes anion Cl- ; Br- ; I-
dan SCN-
Reagensia yang digunakan : AgNO3
Uji positip jika terbentuk
endapan dari anion tersebut.
Uji ini harus bebas dari anion
yang bisa mengganggu seperti karbonat atau sulfida sehingga perlu dihilangkan.
PET 5B : tes eliminasi anion
klorida
Reagensia yang digunakan : amonia
dan AgNO3. Dalam uji ini untuk mengetahui apakah sampel dari endapan yang telah
dicuci dari 5A mengandung anion yang lain seperti Br- ; I- dan SCN- yang
ditunjukkan masih adanya endapan
ketika dilakukan mengkomplekan
klorida. Sedangkan melarutnya
semua endapan menunjukkan hanya ada klorida.
Uji positip adanya klorida
dipastikan dalam PET 5C .
PET 5C : tes pemastian klorida
Reagen yang digunakan : HNO3 4 M
yang ditambahkan dalam larutan sampel dari 4B.
Uji positip dengan terbentuknya
endapan putih AgCl.
BOBOT JENIS
Bobot jenis suatu zat adalah hasil
yang diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot air, dalam piknometer.
Kecuali dinyatakan lain dalam monografi, keduanya ditetapkan pada suhu 25 0C
Penetapan bobot jenis digunakan
hanya untuk cairan, dan kecuali dinyatakan lain, didasarkan pada perbandingan
bobot zat di udara pada suhu 25 0C terhadap bobot air dengan volume dan suhu
yang sama
Bila suhu ditetapkan dalam
monografi, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu
yang telah ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama
Piknometer Adalah bejana kaca atau logam
dengan sebuah penentuan volume, biasanya digunakan untuk menentukan berat jenis
suatu cairan.
Piknometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari fluida.
Gunakan piknometer bersih, kering
dan telah dikalibrasi dengan menetapkan bobot piknometer dan bobot air yang
baru dididihkan pada suhu 25 0C
Atur hingga suhu zat uji
lebih kurang 20 0C, masukkan ke dalam piknometer yang telah diisi hingga suhu
25 0C, buang kelebihan zat uji dan timbang
Kurangkan bobot piknometer kosong
dari bobot piknometer yang telah diisi.
Alat
Piknometer
INDEKS BIAS
Indeks bias
suatu zat (n) adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan
cahaya dalam zat tersebut.
Indeks bias
berguna untuk identifikasi zat dan deteksi ketakmurnian
Suhu
pengukuran harus benar-benar diatur dan dipertahankankarena sangat mempengaruhi
indeks bias Menurut Farmakope Indonesia (FI) indeks bias suhu pengukuran adalah 25 tetapi banyak
monografi ditetapkan pada suhu 20
Contoh :
garis D cahaya natrium pada panjang gelombang doublet 589,0 nm dan 589,6 nm
Refraktometer
Abbe, digunakan untuk mengukur rentang indeks bias
Jarak Lebur atau Suhu Lebur
Menurut
Farmakope Indonesia(FI) jarak lebur atau suhu lebur zat padat didefinisikan
sebagai rentang suhu atau suhu pada saat zat padat menyatu dan melebur
sempurna, kecuali didefenisikan lain untuk metode IV dan V.
Lima
prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur bervariasi
tergantung pada keadaan sifat dasar senyawa yang diuji. (Baca FI)
Alat refrakometer
01.13
|
Label:
kimia Analisis
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Oktober
(14)
- Neutrasetikal dan Gizi Sepanjang Kehidupan
- FOOD, FOOD FUNCTIONAL, MEDICAL FOOD, DAN OBAT TRAD...
- Nutrisi dan nutraseutikal
- Terpenoid
- Glikosida
- Karbohidrat
- Tradisi Intelektual Islam
- PENGANTAR FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI.
- MEMBRAN PLASMA DAN TRANSPORT TRANS MEMBRAN
- Dosage From (bentuk Sediaan Obat 2)
- DOSAGE FORM (BENTUK SEDIAAN OBAT (BSO))
- Cara-Cara Pemisahan
- Identifikasi logam dan nonlogam
- Analisis Kation dan Anion
-
▼
Oktober
(14)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Oktober
(14)
- Neutrasetikal dan Gizi Sepanjang Kehidupan
- FOOD, FOOD FUNCTIONAL, MEDICAL FOOD, DAN OBAT TRAD...
- Nutrisi dan nutraseutikal
- Terpenoid
- Glikosida
- Karbohidrat
- Tradisi Intelektual Islam
- PENGANTAR FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI.
- MEMBRAN PLASMA DAN TRANSPORT TRANS MEMBRAN
- Dosage From (bentuk Sediaan Obat 2)
- DOSAGE FORM (BENTUK SEDIAAN OBAT (BSO))
- Cara-Cara Pemisahan
- Identifikasi logam dan nonlogam
- Analisis Kation dan Anion
-
▼
Oktober
(14)
0 komentar:
Posting Komentar