Terpenoid

TERPENOID
Sejarah …
•  1870 : dilakukan isolasi turpentine (German:Terpentin)
•  1887 : head to tail condensations dari unit isoprene
•  Elusidasi struktur pertama dari seskuiterpene (beta- santalene)
•  1910 : role of pigments in phtosynthesis
•  2000an : biosistesis taxol

Kilas balik…
      Senyawa metabolit sekunder merupakan molekul kecil yang dihasilkan oleh suatu organisme tetapi tidak secara langsung dibutuhkan dalam mempertahankan hidupnya, tidak seperti protein, asam nukleat, dan polisakarida yang merupakan komponen dasar untuk proses kehidupan.
      Isolasi bahan alam berbeda dengan cara isolasi makromolekul biologi yang umum karena lebih kecil dan secara kimia lebih beragam daripada protein, asam nukleat, dan polisakarida yang relatif homogen.
    Sehingga teknik isolasi harus benar-benar diperhatikan.
Kelompok senyawa metabolit sekunder diantaranya adalah terpenoid, fenilpropanoid, flavonoid, dan alkaloid.
 •  Struktur molekul terpenoid dibangun oleh dua senyawa atau lebih unit isoprene yang saling berkaitan secara kepala ke ekor yang diatur dalam kaidah isoprene.
•  Kaidah ini merupakan ciri khas dari sebagian besar terpenoid sehingga dapat digunakan sebagai hipotesa dalam menetapkan struktur terpenoid
Terpenoid merupakan komponen yang biasa ditemukan dalam minyak atsiri.
Sebagian besar terpenoid mengandung atom karbon yang jumlahnya merupakan kelipatan lima.
Terpenoid mempunyai kerangka karbon yang terdiri dari dua atau lebih unit C5 yang disebut unit isopren.
Struktur isoprene
Fungsi Dan Kegunaan Terpenoid
Tumbuhan                                          
sebagai hormone pertumbuhan
• sebagai pelindung untuk menolak serangga dan serangan mikroba
Pengobatan
aktivitas terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram negative
Biosintesis Isopentenil pirofosfat (IPP) dan Isomernya Dimetilalil Pirofosfat (DMAPP)
Biosintesis terpenoid
Sifat Fisika Kimia Terpenoid
Secara kimia terpenoid larut dalam lemak dan terdapat didalam sitoplasma sel tumbuhan
Terpenoid memiliki titik didih dan titik leleh tinggi diantaranya: monoterpenoid memiliki titik didih 1400C-1800C
Klasifikasi..
 Berdasarkan jumlah atom C yang terdapat pada kerangkanya, terpenoid dapat dibagi menjadi :
1.     hemiterpen dengan 5 atom C
2.     monoterpen dengan 10 atom C
3.     seskuiterpen dengan 15 atom C
4.     diterpen dengan 20 atom C
5.     triterpen dengan 30 atom C
6.     politerpen dengan atom C lebih dari 40
Monoterpen
Sesquiterpen
Diterpenoid
Triterpenoid
Tertraterpenoid
Polyterpene
Meroterpenoid
CONTOH
IDENTIFIKASI TERPENOID PADA HERBA MENIRAN
SKEMA METODE PEMISAHAN TERPENOID
METODE IDENTIFIKASI
Identifikasi kualitatif dengan reaksi warna Liberman-Burchard (Anhidrida asam asetat-H2SO4 pekat). Terbentuknya warna merah sampai ungu menunjukan bahwa senyawa tersebut positif triterpenoid, warna merah muda menunjukkan diterpenoid, dan warna biru atau hijau menunjukakan steroid
 Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa
•  analisis kulitatif
•  analisis kuantatif.
 METODE PEMISAHAN
Penyiapan Bahan
 • Herba meniran yang diperoleh dicuci bersih kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan ditempat terbuka. Herba meniran yang sudah kering diblender hingga menjadi serbuk.
 EKSTRAKSI
 • Metode yang digunakan Sokletasi
• Pelarut yang digunakan n-Heksan
 Pemisahan dan Pemurnian
·         Kromatografi Lapis Tipis
 Fase diam: Silika GF 254
 Fase gerak yang dicoba: Kloroform-metanol
·         Kromatografi kolom
•  Fase diam yang digunakan adalah silika gel 60

•  Eluen Kloroform : Metanol (3:7)

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Perfil