Identifikasi logam dan nonlogam
Identifikasi logam dan nonlogam
Identifikasi unsur logam
Logam dalam bahasa Yunani :
Metallon adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation)
Tabel periodik , terdapat unsur logam,
nonlogam dan metaloid (semi logam)
Terbagi beberapa kelompok :
Alkali
(Golongan I A), Lithium(Li), Natrium(Na), Potassium(K), Rubidium(Rb),
Cesium(Cs), Francium(Fr)
Alkali
Tanah (Golongan IIA), Beryllium(Be), Magnesium(Mg), Calcium(Ca), Stronsium(Sr),
Barium(Ba), Radium(Ra)
Logam
Transisi : Lantanida dan aktinida
Logam
Lainnya : Aluminium(Al), Bismuth(Bi), Thalium(TI), Indium(In), Gallium(Ga),
Lead(Pb), Ununtrium(Uut), Tin(Sn), Ununquadium(Uuq), Unungentium(Uup),
Ununhexium(Uuh)
Aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium, uranium, dan zink merupakan
beberapa logam yang dikenal.
Identifikasi unsur nonlogam
Nonlogam
adalah kelompok unsur kimia yang
bersifat elektronegatif, yaitu
lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain daripada melepaskannya.
Unsur-unsur nonlogam :
1. Halogen
2. Gas mulia
3. Nonlogam lainnya (Hidrogen, Carbon,
Nitrogen, Phosphorus, Oxygen, Sulfur, Selenium.
Kecuali
unsur Boron dan Silikon(metaloid)
Sifat-sifat fisis
Logam
1. Mengkilat (emas, perak, besi,dan seng
2. Penghantar panas
3. Penghantar listrik (tembaga dipakai dalam pembuatan kawat)
4. Meabilitas
5. Duktilitas
6. Semua logam merupakan padatan kecuali merkuri (Hg)
7. Kepadatan yang tinggi
8. Bersifat keras, kecuali natrium dan kalium
9. Menimbulkan suara
10. Diamagnetik
Nonlogam
1. Tidak mengkilat
2. Tidak dapat menghantarkan panas
3. Tidak dapat menghantarkan listrik
4. Sangat rapuh
5. Densitas atau kepadatannya relatif rendah
6. Tidak bersifat diamagnetik
7. Nonlogam berupa padatan, cairan, dan gas pada suhu kamar
8. Padatan (carbon), cairan (bromin) dan gas
(hidrogen)
Sifat-sifar kimia
Logam
1. Energi ionisasi rendah
2. Titik leleh dan titik didih tinggi. 3.
Memiliki 1-3 elektron dalam kulit terluar
3. Kebanyakan logam oksida yang larut air
bereaksi membentuk logam hidroksida
4. Logam oksida bereaksi dengan asam membentuk
garam dan air
Nonlogam
1. Energi ionisasinya besar
2. Titik didih dan titik leleh relatif rendah
3. Memiliki 4-8 elektron dalam kulit terluar
4. Nonlogam bereaksi dengan logam membentuk
garam
5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam
air akan beraksi membentuk asam
6. Nonlogam bereaksi dengan basa membentuk garam
dan air
Sumber dan cara memperoleh obat
METALURGI
Metalurgi
adalah proses pengolahan bahan- bahan alam menjadi logam unsur yang selanjutnya
menjadi logam dengan sifat-sifat yang diinginkan
Ada 3
tahap prosedur dan produksi logam yaitu:
a) Pemekatan biji, b) Ekstraksi, dan c) Pemurnian
a). Pemekatan Biji
Ada 2 macam cara pemekatan yaitu
cara fisika dan cara kimia
Cara fisika: pencucian dengan
penyemprotan air dapat membersihkan mineral dari batu reja ( karang yang tidak
diinginkan ). Pada floatasi, bijih logam dicampur dengan zat aktif permukaan
misalnya detergent atau zat pembusa. Ke dalam campuran ini dihembuskan udara.
Bijih logam melekat pada gelombung busa dan mengapung sedangkan batu reja turun
kedasar wadah sehingga logam dapat dipisahkan. Dengan elektromagnetit biji besi
seperti magnetit, fe3O4 tertarik oleh magnet sehingga terpisahkan dari karang.
Cara kimia: bauksit diolah dengan
larutan NaOH pekat. Al2O3 melarut dan mengahasilkan ion aluminat (AlO -) Al2O3
+2OH- -----> 2AlO2+H2O Setelah dipisahkan dari batu
reja lalu diasamkan, Al(OH)3 yang terbentuk dipijarkan untuk memperoleh
alumina.
2Al(OH)3 ----- Al2O3 + 3 H2O
b.
Ekstraksi
Proses ekstraksi logam dapat
dibagi dalam 3 macam, yaitu pirometalurgi, hidrometalurgi, dan
elektrometalurgi.
Pirometalurgi
Proses ini menggunakan kalor
untuk mengubah atau mereduksi mineral. Sebelum proses reduksi dilakukan
sintering, kalsinasi, dan roasting (pemanggangan).
Sintering: pemanasan (tidak
sampai meleleh) untuk membentuk partikel lebih besar.
Kalsinasi: pemanasan untuk
menghilangkan gas atau produk yang mudah menguap.
4FeCO3(s) + O2(g) ---->
2 Fe2O3(s) + 4CO2(g) PbCO3(s)
-------> 2 ZnO(s) + 2SO2
(g)
Roasting : pada pemanasan terjadi
reaksi kimia antara bijih dan gas yang terdapat dalam tungku. Pada pemanggangan
yang terjadi oksidasi dan reduksi dapat disertai dengan kalsinasi.
2PbS(s) + 3O2 --------> 2PbO(s) + 2 SO•2(g)
2ZnS(s) + O2 ----------> 2ZnO(s) + 2SO2
Biji logam yang kurang reaktif
seperti raksa dapat dipanggang sampai menjadi logam bebas.
Hg(S) + O2 ----->
Hg(S) + SO2(g)
Logam bebas dapat terbentuk jika
didalam tungku terdapat karbon monoksida.
PbO(s) + CO(g) ----> PbI +CO2
Logam seperti titanium yang sukar
diperoleh dalam kedaaan bebas, dengan pemanggangan diubah menjadi klorida
kemudian direduksi. Untuk memperoleh klorida, oksida logam (karbida logam)
dipanggang dalam atmosfer khlor.
TiC(s) + 4 Cl2(g) ------> TiCl4(g) + CCl4(g)
Peleburan adalah proses pada suhu
tinggi. Pada proses materi yang berbentuk dalam reaksi kimia memisah dalam dua
lapisan atau lebih. Dua lapisan yang penting adalah leburan dan terak (slag).
SiO2(g) +
CaCO3(s) ----> CaSiO3(l) + CO2(g) (batu raja) (fluks) (terak)
Hidrometalurgi
Proses ini merupakan teknik untuk
mengekstrak logam dari bijihnya dengan reaksi dalam larutan air. Proses penting
dalam hidrometalurgi adalah leaching. Setelah proses leaching logam atau
senyawa akan terlarut dalam bentuk ion biasa atau ion kompleks.
2CuFeS(s) +
H2SO4 ----> 2CuSO4(aq) + Fe2O3(s) + 3S(g) + H2O(l) (bijih
tembaga) (larutan leach)
Setelah logam dalam bijih diubah
menjadi ion dalam larutan, kemudian direduksi, CuSO4(aq) + Fe ------>
FeSO4(aq) + Cu(s)
Elektrometalurgi
Proses ini menggunakan energi
listrik untuk mereduksi mineral atau memurnikan logam. Contoh elektrometalurgi
adalah proses ekstraksi logam natrium dan aluminium.
c. Pemurnian
Logam perlu dimurnikan karena zat
pengotor dapat menyebabkan logam tidak dapat digunakan dengan baik dan zat
pengotor dalam logam juga memeiliki nilai ekonomis.
Cara memurnikan logam:
Elektrolisis (tembaga) Oksidasi zat pengotor (besi)
Distilasi logam dengan titik
leleh rendah (raksa dan seng)
Reaksi Kimia
1. Reaksi antara logam-logam
alkali dan oksigen menghasilkan oksida, M2O, peroksida, M2O2 , dan
superoksida,MO2
Li →
Li2O
Na →
Na2O + Na2O2
K →
K2O2 + KO2
Rb →
RbO2
Cs →
CsO2
2. Reaksi logam alkali (M) dengan
unsur-unsur bukan logam halogen, N2, S, P, dan H2
2 M + Cl2 → 2 MCl
6 M + N2 → 2 M3N
2M + S → M2S
3 M + P →
M3P
2 M + H2 → 2 MH
(hanya litium yang bereaksi secara
langsung dengan nitrogen)
3. Reaksi dengan air
2 M + 2 H2O → 2 MOH + H2
(litium lambat bereaksi, natrium
meleleh dan logam lain menyala)
4. Dengan asam encer
2 M + 2H+ →
2M+ + H2 (terjadi ledakan)
5. Gas amonia pada suhu 400OC
2 M + 2 NH3 → 2 MNH2 + H2
6. Alumunium klorida dengan
pemanasan
3 M + AlCl3 → 3 MCl + Al
Identifikasi Unsur LOgam
1.Uji nyala
Uji ini dilakukan dengan
mencelupkan kawat platina ke dalam HCl(p) dan kemudian kawat ditempelkan ke
serbuk zat yang akan diperiksa lalu dipanaskan ke dalam nyala bunsen yang tak
berwarna dan diperhatikan :
1. warna nyala yang dihasilkan dalam
pemeriksaan uji nyala zat yang diperiksa harus berupa padatan, tidak bisa
larutan
2. HCl(p) berguna untuk mengubah zat yang
dianalisa menjadi garam Klorida-nya sehingga mudah menguap karena uap dari zat
inilah yang akan menghasilkanwarna daripada nyala
3. Warna nyala pada unsur Na selalu
menggangu pengamatan warna nyala unsur lain, terutama K. Cara mengatasinya nyala
senyawa yang sedang diperiksa dapat diamati melaluli kaca kobalt rangkap
sehingga warna K tampak sebagai warna merah anggur
4. Kawat harus bersih dari segala kotoran,
cara mengujinya adalah jika dipanaskan maka kawat tidak memberikan warna pada nyala.
Sebelum analisa, kawat dipanaskan pada nyala terpanas
5. Saat menganalisa, kawat dipanaskan di
bagian api dalam zona mengoksidasi bawah
warna nyala
Li àMerah,
Naàorange cemerlang terus
menerus, K à
lilac (pink),Rbàmerah
(lembayung kemerah-merahan) Cs biru
lembayung, Ca àorange-merah,
Sr àMerah, Baà hijau pucat, Cuàbiru-hijau (sering
disertai percikan berwarna putih), Pb àputih
keabu-abuan
2. Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometri Serapan atom
(AAS) adalah suatu metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan
metaloid yang berdasarkan pada penyerapan (absorpsi) radiasi oleh atom- atom
bebas unsur tersebut.
Prinsip Pengukuran dengan
Spektrofotometer Serapan Atom Spektrofotometri serapan atom (AAS) adalah suatu
metode analisis yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh
atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar (ground state). Penyerapan
tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit atom ke tingkat energi
yang lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil, elektron akan kembali ke tingkat
energi dasar sambil mengeluarkan energi yang berbentuk radiasi.
KEGUNAAN LOgam
1. Kegunaan logam dalam kehidupan
sehari-hari
Besi merupakan unsur logam yang
paling penting banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari, misalnya
peralatan rumah tangga, pertanian, konstruksi, mesin, dan persenjataan.
Penggunaan besi yang meluas ini karena bijih besi banyak terdapat di alam.
Selain itu, karena besi mudah ditempa, dapat dibuat baja, penghantar listrik
dan panas yang baik.
Aluminium
Rumah tangga: sebagai peralatan
dapur, seperti panic, dan wajan
Pesawat terbang: sebaga paduan
logam, digunakan untuk membuat badan pesawat.Contohpaduan logam ini adalah
magnalium, yaitu campuran Al dan Mg.
Penggunaan Senyawa Aluminium
1. Tawas: K2SO4Al2(SO4)3.24H2O Digunakan untuk
menjernihkan air
1. Alumina, Al2O3, digunakan pada industri
keramik, gelas dan sebagai ampelas
Timah
Penggunaan Logam Timah
1. Kaleng (besi yang dilapisi timah)
2. Perunggu (70-95% Cu, 1-25%Zn, dan 1-18%Sn)
Penggunaan Senyawa Timah
Timah (II) klorida, SnCl2
Digunakan sebagai pereduksi dlam
pembutan zat warna
Timah (II) flourida, SnF2
Digunakan dalam pasta gigi (odol)
yang mengandung flourin untuk menguatkan gigi karena SnF2 larut dalam air
Nikel
Baja Nikel (25%Ni): kuat, tahan karat, dan
koefisien muai rendah
Digunakan untuk alat ukur
(meteran), kawat dan persenjataan
Serbuk nikel juga digunakan sebagai katalis
dalam pembuatan margarin
Penggunaan Logam Tembaga
Penghantar (kabel) listrik dan komponen
elektronika
Paduan logam (aliase)
kuningan (60-82% Cu dan 18-40% Zn)
perunggu (70-95% Cu, 1-25% Zn, dan 1-18%
Sn)
Kegunaan Senyawa Tembaga
Tembaga (II) sulfat, CuSO4.5H2O
Senyawa ini berwarna biru dan
biasanya dikenal sebagai terusi atau blue vitriol yang digunakan untuk membunuh
jamur (sebagai fungisida).
Terusi ini dapat dipakai untuk:
membunuh jamur pada air dalam kolam
renang
merendam
benih sebul ditabur sehingga benih terhindar dari jamur dan hama lain
Emas
Perhiasan
Komponen listrik kualitas tinggi
Sebagai jaminan moneter
01.16
|
Label:
kimia Analisis
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Oktober
(14)
- Neutrasetikal dan Gizi Sepanjang Kehidupan
- FOOD, FOOD FUNCTIONAL, MEDICAL FOOD, DAN OBAT TRAD...
- Nutrisi dan nutraseutikal
- Terpenoid
- Glikosida
- Karbohidrat
- Tradisi Intelektual Islam
- PENGANTAR FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI.
- MEMBRAN PLASMA DAN TRANSPORT TRANS MEMBRAN
- Dosage From (bentuk Sediaan Obat 2)
- DOSAGE FORM (BENTUK SEDIAAN OBAT (BSO))
- Cara-Cara Pemisahan
- Identifikasi logam dan nonlogam
- Analisis Kation dan Anion
-
▼
Oktober
(14)
Perfil
- Unknown
Archives
-
▼
2015
(41)
-
▼
Oktober
(14)
- Neutrasetikal dan Gizi Sepanjang Kehidupan
- FOOD, FOOD FUNCTIONAL, MEDICAL FOOD, DAN OBAT TRAD...
- Nutrisi dan nutraseutikal
- Terpenoid
- Glikosida
- Karbohidrat
- Tradisi Intelektual Islam
- PENGANTAR FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI.
- MEMBRAN PLASMA DAN TRANSPORT TRANS MEMBRAN
- Dosage From (bentuk Sediaan Obat 2)
- DOSAGE FORM (BENTUK SEDIAAN OBAT (BSO))
- Cara-Cara Pemisahan
- Identifikasi logam dan nonlogam
- Analisis Kation dan Anion
-
▼
Oktober
(14)
0 komentar:
Posting Komentar