Tradisi Intelektual Islam

Tradisi Intelektual Islam
Islam dan Pandangan Baru tentang Ilmu
´  Sebelum Islam, telah ada peradaban-peradaban lainnya, diantaranya peradaban Yunani, Romawi, Persia, Mesir, China, dll. Peradaban-peradaban tersebut dikenal hingga masa kini karena telah mewariskan ilmu pengetahuan bagi dunia.
´  Ilmu pengetahuan, adalah salah satu keunggulan peradaban Islam.
´  Wahyu al-Qur’an yang pertama kali turun adalah lima ayat yang membicarakan tentang ‘kaidah ilmu’. (QS. Al-’alaq: 1-5)
´  Kedatangan Islam di tanah Arab yang berada dalam era jahiliyah (kebodohan) memberikan revolusi besar melalui ilmu pengetahuan yang menghapuskan jahalah tersebut.
´  Ilmu disebut lebih dari 779 kali dalam al-Qur’an.
Posisi Ilmuwan dalam Islam
´  Ilmuwan dalam Islam mendapatkan kehormatan dan sanjungan dari Allah SWT. (Al-Mujadilah: 11)        يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
´  Rasulullah SAW mewasiatkan kepada Muslim atau Muslimah untuk menuntut ilmu
´  Sebagai perbandingan, posisi ilmuwan di peradaban Romawi Kristen tidak diakui bahkan diasingkan dan dianggap telah melakukan heresy (bid’ah). Kristen sejak awal Masehi beranggapan bahwa ilmu pengetahuan adalah jalan menuju kesesatan dan keduniawian semata.
´  Tindakan gereja Kristen tersebut menggiring masyarakat Romawi pada masa itu menuju masa kegelapan (The Dark Ages)
´  Diantara ilmuwan Kristen yang diasingkan adalah Copernicus dan Galileo, seorang yang menyatakan bahwa bumi adalah bulat dan mengelilingi matahari.
Ilmu pengetahuan, Sains, Tidak bertentangan dengan Agama
´  Gereja Kristen menganggap bahwa ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui observasi, maupun eksperimen dan tidak datang melalui doktrin Gereja adalah sesat. Dengan tidak langsung Sains bertentangan dengan Agama.
´  Selama 10 abad Gereja membasmi para ilmuwan-ilmuwan yang dianggap sesat. Melalui institusi yang disebut Inkuisisi.
´  Di lain pihak, peradaban Islam, justru memberikan ruang yang luas bagi tumbuh dan berkembangnya sains.
´  Melalui persentuhan antara peradaban Islam dan Barat di Spanyol, Peradaban Islam menunjukkan kepada Barat bahwa Sains tidak bertentangan dengan agama.
Ilmu untuk setiap Individu
´  Islam yang datang dengan seruan untuk menuntut ilmu, telah menciptakan revolusi super dahsyat bagi peradaban dunia yang kala itu diliputi oleh kebodohan.
´  Tradisi intelektual Islam yang kuat dibuktikan dalam beberapa fakta. Diantaranya adalah:
1. Perpustakaan Umum. Untuk memfasilitasi budaya ilmu dalam Islam, Muslimin mendirikan perpustakaan di berbagai kota kekuasaannya, yang mempersilahkan siapa saja untuk membaca dan meluaskan wawasannya. Diantaranya: Baghdad, Cordoba, Sevilla, Kairo, Quds, Damaskus, Tripoli, Madinah, San’a (Yaman), Waqas, Qairwan.
2. Majelis-majelis ilmu yang besar. Halaqah ilmiyah dalam Islam dapat dihadiri sampai 100.000 orang perhari. Diantaranya adalah halaqah Ibnu Jauzi, Hasan al-bashri, Asy-Syafi’I dll.
3. Infak untuk ilmu sebagai sadaqah dan sarana taqarrub pada Allah.
Islam dan Reformasi Pemikiran Ulama
´  Setelah pembahasan mengenai ulumuddin kokoh, masuknya intelektual Islam kepada ilmu pengetahuan sekunder, yaitu yang didapatkan melalui penterjemahan karya ilmuwan peradaban sebelumnya.
´  Ilmuwan Islam tidak hanya menukil teori sains dari ilmuwan terdahulu, tetapi melakukan reformasi dalam bentuk eksperimen. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh ilmuwan pendahulunya.
´  Teori-teori tersebut dibuktikan dalam berbagai eksperimen. Diantara ilmuwan Islam yang melakukannya adalah Jabir bin Hayyan (kimia), Al-Khawarizmi (Matematika), Hasan bin Haitsam (sains, optic-teleskop-mikroskop), Ibnu Nafis (Paru-paru-jantung-peredaran darah), Imam Ar-Razi (Kedokteran, obat-obatan).
´  Teori yang benar, baik secara worldview Islam atau secara empiris, diterima. Sedangkan yang batil, ditolak.
Islam dan Ilmu yang Aplikatif
´  Jika sains pada masa sebelum Islam adalah kumpulan teori yang tidak dibuktikan dan diaplikasikan kecuali hanya tertulis diatas kertas dalam museum, maka sains Islam, selain diuji melalui eksperimen adalah merupakan sains yang aplikatif, diterapkan, dipraktekkan.
´  Teori sains dalam Islam digunakan untuk memenuhi kebutuhan kebaikan bagi manusia.
´  Contohnya adalah Musa bin Syakir (arsitek) yang membuat jam dan alat pengangkat air menuju ketinggian gunung, sebagai aplikasi dari teori sains.
´  Az-Zahrawi (ahli bedah)menciptakan alat suntik sederhana sebagai aplikasi dari teori bahwa obat yang bercampur darah memberikan reaksi lebih cepat.
´  Jabir bin Hayyan, menciptakan kertas anti api untuk menuliskan pengetahuan yang amat penting.
Spesifikasi Ilmiah dalam Islam
´  Ilmuwan Islam, setelah menamatkan studi Ulumuddin, menkhususkan diri atau melakukan spesifikasi bidang keilmuan untuk mendapatkan profesionalisme.
´  Spesifikasi ini menjadi asas bagi keilmuan kontemporer.
´  Sebagai contoh, adalah Musa As-Syakir. Ia dan beberapa muridnya membuat sebuah buku berjudul al-Hiil, di dalamnya ada karya Muhammad Mahir dalam bidang arsitektur, Hasan (Mekanik), Ahmad Mahir (Ilmu Falak), dll.
Hak Kekayaan Intelektual
´  Ilmuwan Muslim sangat menghargai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau dikenal sekarang dengan nama hak paten. Ilmuwan Muslim tidak akan menisbatkan penemuan ilmuwan lain kepada dirinya, karena itu adalah tindak pencurian penemuan.
´  Kasus pencurian atau pembajakan ini, banyak terjadi beberapa abad setelah Barat memasuki Renasains.
´  Contohnya, penemuan siklus peredaran sel-sel darah kecil oleh Ibnu Nafis, diklaim sebagai penemuan Dr. William Harvey, 3 abad setelah Ibnu Nafis.
´  Ilmu Sosiologi dinisbatkan kepada Durkheim, Yahudi Perancis, padahal penemu sebenarnya adalah Ibnu Khaldun.
´  Ilmu hukum gravitasi, yang pernah disampaikan oleh Ibnu Sina dan Ibnu Malka justru dinisbatkan pada Isaac Newton.
Metode (Adab) Ilmuwan Muslim
´  Jika ilmuwan Islam menukil suatu ilmu dari penemu sebelumnya, akan disertakan nama penemu tersebut tanpa ada nama yg ditutupi.
´  Dalam metode penulisan karya ilmiah modern, pencantuman penulis/penemu asli kerap disertakan dalam footnote, in-note, atau body-note.
´  Metode ini diterapkan sejak dahulu oleh para Ilmuwan Islam, untuk menghindari plagiasi, dan mengapresiasi atau menghargai penemu sebelumnya.
´  Metode dalam Adab Ilmuwan Islam ini, sering disebut dengan istilah “Amanah Ilmiah”.
´  Kenyataan ini menunjukkan bahwa Ilmuwan Islam, tidak hanya pandai, tetapi juga berakhlaq mulia (jujur dan bertanggungjawab).
Asas-Asas Pengajaran
´  Peradaban Islam telah meletakkan dasar-dasar ma’had, madrasah, Universitas, teropong (observatorium), perpustakaan megah dan berbagai fasilitas lainnya yang mendukung aktif segala aktivitas ilmiah.
´  Institusi pendidikan dini dalam peradaban Islam adalah Kuttab. Pendidikan Kuttab menekankan pada kemampuan baca-tulis dan menghafal Al-Qur’an. Kuttab diberi nama sesuai Syaikh yang mendirikannya, contoh: Kuttab Ibnu Hauqal.
´  Para pemimpin dan masyarakat memuliakan Ulama. Ilmu tidak mendatangi, melainkan didatangi.
´  Setelah Kuttab, atau setara dengannya, anak-anak belajar di Madrasah. Madrasah dimulai ketika matahari terbit hingga lengsernya (waktu ashar).
´  Materi ajar anak-anak yg pertama adalah Al-Qur’an, kemudian menulis dan khath.
Masjid dan Pendidikan Islam
´  Masjid merupakan sentral peradaban Islam. Pendidikan Islam sangat erat kaitannya dengan Masjid.
´  Ulama membentuk halaqah di Masjid, di dalam halaqah tersebut dibicarakan tentang keutamaan Al-Qur’an dan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW.
´  Dalam satu Masjid di Baghdad, dapat dijumpai lebih dari 40 halaqah. Pembahasan dalam halaqah dapat berbeda-beda, tergantung dengan Ulama yang menjadi pemimpin halaqah.
´  Halaqah di Masjid melembaga hingga terbentuk badan wakaf yang mendanai keberangkatan, tempat tinggal, hingga kebutuhan pelajar yang datang dari berbagai penjuru.
´  Masjid-masjid tersebut diantaranya: Masjid Al-Umawi (Damaskus), Masjid Amr bin Ash, (Fusthath, Mesir), Masjid Al-Azhar (Mesir), Masjid Zaituniyah (Tunisia), Masjid Qarawain (Fez, Maroko).
Sekolah dan Universitas Islam
´  Banyaknya halaqah ilmiyah di Masjid, memicu didirikannya Sekolah di sekitar Masjid, yaitu untuk memfasilitasi jumlah pelajar yang semakin banyak dan melampaui kapasitas Masjid.
´  Pelajar-pelajar tersebut, tidak hanya datang dari semenanjung Arab dan Afrika, akan tetapi banyak pula pelajar dari Eropa.
´  Sekolah-sekolah itu terus berkembang hingga menjadi Universitas.
´  Diantara Masjid yang dikelilingi oleh gedung Universitas saat ini adalah Al-Azhar dan Qarawain (Qarawiyyin).
´  Umat Islam memandang bahwa ilmu merupakan asas setiap kemajuan, sehingga peradaban Islam berdiri kokoh dengan nilai perkembangan ilmu dalam beberapa decade.
Perpustakaan dalam Peradaban Islam
´  Perpustakaan Akademi. Salah satunya adalah Baitul Hikmah (Baghdad). Di dalam Baitul Hikmah, tidak hanya ditemukan rak-rak buku, akan tetapi juga ruangan pusat penerjemahan, pusat kajian dan karangan, Observatorium Astronomi, Sekolah, serta Kantor Pengelola.
´  Perpustakaan Khusus. Yaitu perpustakaan yang dimiliki oleh seorang ahlul ilm, misalnya perpustakaan Ibnu Amid, perpustakaan Khalifah Al-Muntashir, dll.
´  Perpustakaan Umum. Perpustakaan ini merupakan tempat disimpannya peninggalan keilmuan dari berbagai peradaban, Negara dan pemerintahan. Contohnya perpustakaan Cordova.
Perpustakaan Sekolah.
´  Perpustakaan Masjid dan Universitas. Contohnya Maktabah Universitas Al-Azhar dan Al-Qarawiyyin.
Organisasi Ilmuwan Islam
´  Menuntut ilmu adalah suatu keharusan bagi Muslim maupun Muslimah. Umat Islam senang menuntut ilmu dan mencatat apa yang ia ketahui. Catatan inilah yang akan mengunci agar ilmu tidak mudah dilupakan.
´  Muslimin mengutamakan pendidikan anak-anaknya dan tidak segan-segan menginfakkan hartanya untuk ilmu.
´  Penguasa senang menuntut ilmu dan memuliakan Ulama. Mereka berusaha memberikan fasilitas yang mendukung berkembangnya ilmu pengetahuan dan menjamin kesejahteraan para Ulama.
´  Ulama memberikan ijazah (pengakuan/akreditas) kepada muridnya yang dianggap telah layak (lulus) untuk mengajarkan ilmu yang didapatkannya.
´  Ijazah diberikan kepada pelajar di berbagai ilmu pengetahuan, baik ulumuddin, maupun sains.


0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Perfil